Sama-sama Berbentuk Kereta, Apa Perbedaan dan Persamaan MRT & KRL? Bagaimana dengan Tarifnya?
Setelah pengoperasian kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, Trans Jakarta, serta Kereta Rangkaian Listrik (KRL) Jabodetabek, kini muncul pendatang b
Laman resmi perusahaan, www.krl.co.id, menyebut KRL melayani enam rute utama perjalanan, intinya menghubungkan pelbagai wilayah di kawasan Bogor - Jakarta - Tangerang - Cikarang - Rangkas Bitung.
Adapun laman resmi MRT, jakartamrt.co.id, menyebut bahwa moda raya terpadu ini baru melayani satu rute perjalanan: Lebak Bulus - Bundaran HI.
2. Jumlah stasiun
Sesuai rutenya yang jauh lebih panjang, KRL menyediakan 79 stasiun yang tersebar dari Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
Tujuh stasiun (Jakarta Kota, Tanah Abang, Duri, Manggarai, Jatinegara, Kampung Bandan, dan Citayam) di antaranya merupakan stasiun transit.
Artinya, pada stasiun-stasiun tersebut, penumpang bisa berpindah kereta dengan rute berbeda.
MRT baru menyediakan 13 stasiun yang tersebar dari Bundaran HI sampai Lebak Bulus.
Tujuh stasiun di antaranya merupakan stasiun bawah tanah: antara lain stasiun Senayan, Bendungan Hilir, dan Bundaran HI.
3. Fasilitas dalam area stasiun
Dua moda transportasi ini menawarkan fasilitas dalam stasiun yang hampir sama.
Meski tidak semua, sebagian stasiun KRL menyediakan tangga berjalan, eskalator, dan lift khusus penyandang disabilitas.
Area toilet juga sama-sama dijaga kebersihannya, ATM center dan area pertokoan juga tersedia di dalam stasiun.
Untuk menjaga keamanan, stasiun MRT dan KRL sama-sama memasang CCTV dan mempekerjakan banyak petugas.
Namun, tetap ada perbedaan dari kedua stasiun moda transportasi ini.
Jumlah tempat duduk di area tunggu stasiun KRL lebih sedikit dibandingkan dengan stasiun MRT.