DUNIA Geger, 3 Menit Kopassus Habisi Pembajak DC-9 Woyla: Benny Moerdani Sempat Siapkan 17 Peti Mati
TRIBUNJAMBI.COM --Pada Sabtu 28 Maret 1981 pesawat Garuda GA-206 `Woyla' rute penerbangan
Tribunjambi.com mengutip dari berbagai sumber, Achmad Kirang meninggal dunia setelah peluru menembus peluru di perut bagian bawah.
Kirang yang saat itu pangkatnya calon perwira, termasuk satu di antara 35 pasukan Kopassandha (sekarang Kopassus) yang diberangkatkan dari Jakarta menuju bandara Don Muang di Thailand.
Penerbangan 206
Kisah berawal saat pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206, DC-9 Woyla dari Jakarta tujuan Medan dibajak dan dibawa ke Thailand. Para teroris berencana membawa pesawat tersebut ke Libya
Baca: NOBAR Live Streaming Timnas U23 vs Thailand di Laga Kualifikasi Piala Asia U23 2020, Pukul 16.30 WIB
Teroris menuntut uang tebusan dan pembebasan kawan-kawan mereka yang telah tertangkap.
Saat penyerbuan ke dalam pesawat, Achmad Kirang berada di tim hijau. Kirang diikuti Pembantu Letnan Dua Pontas Lumban Tobing.
Tim hijau itu mendobrak pintu pesawat DC-9 Garuda Woyla dan menyergap masuk melalui pintu belakang.
Dua orang yang belum bisa membedakan mana pembajak dan mana penumpang itu dengan gagah berani menyergap masuk.
Penyergapan itu berisiko, karena pembajak sudah siap menghamburkan pelurunya kepada penerobos yang akan membebaskan sandera.
Baca: Harga Redmi Note 7 Tak Sampai Rp 2 Juta, Kamera Resolusi 48 Megapiksel Dilengkapi Panel Sidik Jari
Setelah penyergapan dari pintu utama dilakukan dan anggota teroris satu per satu dilumpuhkan, seorang bintara yang berdiri di atas tangga lipat menekan tombol tangga hidrolik. Tangga itu untuk menurunkan tangga pintu belakang pesawat secara elektrik.
Proses turunnya tangga belakang pesawat yang memakan waktu, memberi kesempatan bagi pembajak yang duduk di bagian belakang kanan pesawat untuk bersiap menembak.
Begitu tangga turun, Achmad Kirang selaku Penyergap-1, diikuti Penyergap-2 Pembantu Letnan Dua Pontas Lumban Tobing, bergerak cepat menaiki anak tangga pesawat untuk menyerbu masuk.
Ketika Achmad Kirang muncul di dalam kabin pesawat, pembajak yang belakangan diketahui bernama Mahrizal melepaskan tembakan pistol ke arahnya.
Baca: KPU Bungo Selesai Rekap DPTb, Jumlah Pemilih Keluar dari Bungo Lebih Banyak
Kirang terkena tembakan pistol pada bagian perut di atas kemaluan. Bagian itu tidak terlindungi rompi anti peluru.
Prajurit Kopassandha yang penuh pengalaman tempur dan Pemegang Sabuk Hitam Karateka Dan-I itu langsung jatuh tersungkur.