Rocky Gerung Geleng-geleng, Apakah Ini Alasan Dia Ditolak Jadi Narasumber di Banyak Tempat
Kehadiran Rocky Gerung di daerah untuk menjadi narasumber kembali mendapat penolakan. Apakah hal sederhana ini penyebabnya.
"Apalagi sekarang tahun politik. Seharusnya seluruh percakapan politik harus diperluas bukannya malah dipersempit," anggapnya.
Adanya alasan yang menyebut bahwa tokoh pembicara nasional wajib mendapat izin resmi dari Polda Jatim.
Rocky menyebut, alasan itu adalah petanda kekacauan pikiran dari rezim pemerintah yang tengah berkuasa.
"Semua orang itu adalah pembicara entah nasional maupun lokal. Emang yang kasih sertifikat tentang pembicara nasional dan lokal itu siapa," tandasnya.
Suka diskusi di ponpes
Rocky Gerung menyayangkan aksi pembatalan diskusi yang akan dihadirinya terjadi di sebuah pondok pesantren di Tuban.
Ia menganggap pondok pesantren menjadi satu di antara tempat yang mampu mengasah akal sehat.

"Apalagi di pesantren merupakan tempat untuk mengasah akal sehat. Pesantren merupakan kampus dari akal sehat," katanya.
Bukan hanya karena ponpes menerapkan pendidikan agama Islam yang begitu komprehensif dan sistematis.
Di balik itu, ponpes ternyata menjadi rahim yang mampu melahirkan gagasan kemerdekaan untuk Negara Indonesia.
"Bagaimanapun juga pesantren itu lebih dulu ada mendahului adanya kemerdekaan Indonesia," katanya.
Ide tentang pergolakan anti kolonialisme, lanjut Rocky, bila dirunut akar sejarahnya ternyata dipercikan pertama kali oleh kalangan ponpes.
"Pesantren sudah menyelenggarakan akal sehat untuk menghalangi munculnya kolonialisme dan membentengi bangsa ini dari inklusif pikiran-pikiran kolonialistis sejak awal," lanjutnya.
Oleh karena itu, Rocky mengaku antusias untuk datang menghadiri undangan di pospes.
Karena di dalamnya, ungkap Rocky, ia merasa banyak bertemu orang-orang yang terbuka dan luas pikirannya.