Rocky Gerung Geleng-geleng, Apakah Ini Alasan Dia Ditolak Jadi Narasumber di Banyak Tempat
Kehadiran Rocky Gerung di daerah untuk menjadi narasumber kembali mendapat penolakan. Apakah hal sederhana ini penyebabnya.
"Saya tuh senang ketika datang ke pesantren, saya bisa ngomong sama mereka yang punya kelebihan akal dan kelebihan pikiran," ungkapnya.
Kendati dirinya masih mengaku geram adanya pembatalan acara diskusi yang akan dihadirinya.
Rocky tetap optimis, Bangsa Indonesia harus terus menggaungkan akal pikiran dalam segala penerapan ketatanegaraannya.
"Negeri Ini harus diucapkan harus diucapkan ulang untuk menghasilkan akal pikiran yang sehat," jelasnya.
Melalui apa? Rocky menegaskan, melalui pers, kampus, ponpes, dan ormas-ormas yang tumbuh subur di Indonesia.
"Itu semua adalah tugas pers tugas kampus tugas Pesantren bahkan juga tugas Ormas," tandasnya.
Sebut Ormas tak berguna
Rocky Gerung sangat menyayangkan batalnya diskusi di Tuban akibat dari tekanan beberapa organisasi masyarakat (Ormas).
"Itu artinya takut pada diskusi takut pada perbincangan," ungkapnya.
Ia menganggap, bila ormas memiliki kecenderungan menghalangi orang berdiskusi. Ormas tersebut secara tidak langsung tidak berguna.

"Gak ada gunanya gunanya kalau bikin ormas tapi takut untuk mempercakapkan isu," lanjutnya.
Bagi Rocky, keberadaan ormas, termasuk Ormas yang mencekal diskusinya di Tuban, memiliki fungsi yang penting dalam tatanan masyarakat.
Bukan sebagai wadah untuk berkonsolidasi antar warga negara yang memiliki kesamaan dalam ide atau identitas sosial tertentu.
Melainkan mampu menjadi wadah untuk mempercakapkan isu yang menjadi hajat hidup masyarakat luas.
"Namanya juga organisasi masyarakat seharusnya isu yang ada di masyarakat menjadi bahan dasar pembicaraan mereka," tandasnya.