Prabowo Tidak Membawa Isu Baru Saat Orasi Politik Depan Pendukungnya di Jambi
Orasi Politik, Prabowo Subianto masih membahas isu impor dan kebocoran anggaran serta netralitas aparat TNI, Polri dan Intelijen.
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dunan Naris
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Orasi Politik Prabowo Subianto, Calon Presiden 02 di Jambi tidak membawa isu baru. Dirinya masih membahas isu impor dan kebocoran anggaran serta netralitas aparat TNI, Polri dan Intelijen.
Calon Presiden 02, Prabowo Subianto hadir di Jambi untuk menyapa para pendukung dan simpatisannya. Kehadirannya tersebut disambut antusias oleh ribuan para pendukung yang berada di Jambi. bahkan, para pendukung dari partai koalisi hingga organisasi sayap yang ada rela berpanas-panasan menunggu kedatangan calon presiden yang diusung oleh Partai Gerindra, PAN, Demokrat, PKS dan Berkarya.
Di hadapan pendukungnya, Prabowo memberikan orasi politik lebih kurang 1 jam lebih. Isu yang disampaikan dalam orasi politiknya tersebut masih isu-isu yang sudah dibicarakan beberapa waktu sebelumnya. Seperti, isu import pemerintah saat ini, kemudian kebocoran anggaran Negara, serta netralistas aparat Polri dan TNI serta Intelijen.
Baca: Mahfud MD Twit War Dengan Netizen, Singgung Pasang Surut Demokrat Periode 2004 hingga 2014
Baca: Capres Nomor Urut Dua Prabowo Subianto Siapkan Strategi Kampanye Bersama Agus Harimurti Yudhoyono
Baca: Prabowo Menyapa Jambi, Kaum Disabilitas Ingin Sumbangan Meski Hanya Punya Uang Receh
Baca: Hasil Survei Elektabilitas Capres Pilpres 2019, Prabowo vs Jokowi Versi 10 Lembaga Survei,
Prabowo yang hadir menggunakan safari krem dan peci hitam tersebut memulai orasi politiknya dengan mengucapkan dua buah pantun. Lalu, dirinya juga meminta agar masyarakat Jambi bersedia mendukung dirinya menjadi calon presiden pada pemilu nanti.
Ketua umum Partai Gerindra ini mengungkapkan diharapan ribuan simpatisan dan pendukungnya bahwa luas wilayah NKRI ini hampir sebesar benua eropa atau sama dengan seluar 28 negara di eropa. Bukan hanya luas, Indonesia juga diberikan limpahan kekayaan alam yang banyak. Namun, masalah yang diungkapannya bahwa kekayaan alam Indonesia tersebut justru mengalir keluar negeri.
“Luasnya wilayah Indonesia ini memiliki kekayaan alam yang banyak, yang berlimpah. Yang menjadi masalah, bangsa Indonesia selama ini belum mampu menjaga bahwa kekayaan Indonesia tidak mengalir ke luar negeri,” ungkap Prabowo, Kamis (14/3).
Mengalirnya kekayaan alam Indonesia keluar negeri tersebut dikatakan Prabowo sebagai kesalahan pengelolaan kekayaan negara. Dan hal itu diakuinya sudah dituangkannya dalam buku yang pernah ditulisnya sendiri.
“Mengapa kekayaan alam Indonesia bisa mengalir keluar negeri, karena elit Indonesia telah gagal mengelola negara ini. Sebagian besar hanya memikirkan dirinya sendiri dan keluarganya,” tegas Prabowo.
Tidak itu saja, Prabowo juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui apa yang ada dibenak elit Indonesia saat ini. dirinya berasumsi mereka ingin membuat dinasti selama 15 turunan.
Baca: Tiga Terdakwa Narkotika Asal Musi Rawas Dibebaskan, Keluarganya Lalu Menangis
Baca: Aksi di Depan Kantor Bupati Tanjab Barat, Ormas Tuntut Pemkab Kembalikan Tanah Benyamin
Baca: Bupati Safrial Akan Beri Sanksi Pejabatnya yang Tidak Menyerahkan LHKPN
Baca: Tiga Terduga Penyalahgunaan Narkotika dari Musi Rawas Divonis Bebas di Jambi
Dalam orasi politiknya juga, Mantan Danjen Kopassus ini mengutip dua nasihat yang tertanam dihatinya tentang seorang pemimpin. Pesan pertama mengenai pesan yang disampaikan seniornya yang merupakan seorang jenderal beragama Katolik, pernah menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur, juga pernah menjadi dokter di kesatuan Kopassus, bernama Benboi. Ada dua nasihat untuk menjadi pemimpin yakni gunakan akal sehatmu dan cintai rakyatmu.
“Ada pesan senior saya, seorang Jenderal, bernama Benboi, untuk menjadi seorang pemimpin tugasnya sebenarnya tidak sulit. Hanya 2 yang perlu kau ingat, gunakan akal sehatmu dan cintai rakyatnya,” ungkap Prabowo.
Selain nasihat dari seniornya di Kopassus, Prabowo juga mengutip khutbah Jumat yang didengarnya sebelum pendaftaran ke KPU sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden.bahwa seorang pemimpin itu harus menegakkan keadilan dan hukum harus sama untuk semua.

Dalam orasi politiknya tersebut, Prabowo Subianto juga curhat. Bahwa dirinya tidak pernah diajak bicara elit pemerintah. Bahkan dirinya mengatakan bahwa saat ini elit-elit di pusat tersebut saat ini membenci dirinya.karena dirinya mengatakan kondisi Indonesia saat ini sedang sakit.
“Saya menyinggung mengenai pemerintah yang tidak membela hak-hak pertani sendiri. Dimana elit saat ini lebih senang mengimpor barang-barang dan produk-produk yang sebenarnya bisa diproduksi oleh masyarakatnya sendiri,” kata Prabowo.