Kasus DBD Meningkat, Kelompok Pemuda Lakukan Aksi di Gedung DPRD Tanjab Barat Desak Lakukan Fogging

Penanganan penyakit DBD dianggap belum maksimal, dewan akan cek anggaran fogging.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
tribunjambi/darwin
Beberapa pemuda lakukan aksi di gedung DPRD Tanjab Barat. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Darwin Sijabat

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Penanganan penyakit DBD dianggap belum maksimal, dewan akan cek anggaran fogging.

Pengecekan dilakukan setelah sejumlah pemuda berorasi di gedung DPRD Tanjab Barat, Senin (11/3/2019).

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah soal penanganan kasus Demam Berdarah (DBD) yang dianggap lemah.

Roby Cahyadi, salah satu peserta aksi di gedung DPRD Tanjab Barat menyayangkan kegiatan fogging belum dilakukan secara maksimal.

Dia mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir terdapat peningkatan penderita DBD.

"Kita minta foging dilakukan maksimal dan menyeluruh. Sehinggga penularan penyakit DBD ini dapat teratasi," katanya.

Baca: Cabuli Bocah 7 Tahun, Pria Berumur Terancam Mendekam di Bui

Baca: PMII Lakukan Aksi Penolakan, Panitia Tetap Hadirkan Rocky Gerung ke Jambi

Baca: Bawaslu Provinsi Jambi Proses Dugaan Ijazah Palsu Caleg Hanura

Baca: Diduga Hendak Mencuri di Kantor Kemenag Merangin, Warga Malaysia Babak-belur Dikeroyok Warga

Sementara itu anggota Komisi I DPRD Tanjab Barat Mashur menanggapi soal fogging yang diorasikan.

Dia mengatakan pada 25 Maret mendatang pihaknya akan mengundang instansi terkait, untuk menanyakan anggaran fogging. Jika anggaran fogging tersedia, lanjut Mashur, Dinkes wajib melaksanakannya.

"Dari informasi yang kita dapat, penderita DBD terus meningkat. Kita akan panggil dinkes pada 25 maret mendatang," kata Mashur.

Dikatakan Mashur, tidak ada alasan anggaran fogging dikurangi, mengingat penanganan DBD sangat mendesak.

"Kita akan koordinasi dengan komisi II, agar anggaran foging terus ditambah, " tandasnya.

Anggota dewan lainnya, Budi Azwar juga menyayangkan jika ada anggaran foging dialihkan. Soal ini, Budi akan mengecek kebenarannya.

"DBD ini bisa merenggut nyawa, anggaran foging harus dipertahankan dan bahkan harus ditambah setiap tahun," tuturnya.

Sementara berdasarkan data yang dihimpun tahun 2017 kasus DBD ada 115 orang, dan pada tahun 2018 setidaknya ada 270 kasus.

Sedangkan untuk tahun 2019, di bulan Januari ada 45 kasus, 27 Positif DBD DSS 2 dan bukan DBD 16. Sedangkan pada bulan Februari ada 61 kasus dengan rincian 36 positif terserang DBD, 8 DSS, dan bukan DBD 17 kasus.

Baca: Rocky Gerung Ditolak Isi Seminar di Jambi, Besok Selasa, Panitia Tetap Lanjutkan Acara

Baca: 3,7 Hektare Kawasan Kumuh di Lebak Bandung Akan Disulap Jadi Kampung Warna-warni

Baca: Anggaran Minim, Upah Sortir, Lipat dan Rangkai Tak Bisa Satu Harga

Baca: Ngotot, Kepala BPN Anthon Menolak Dipromosikan ke Riau, Bongkar Borok BPN & Minta Pensiun Dini

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved