Misteri Supersemar, Hadir Pasukan Tidak Dikenal di Istana Negara dan Soeharto Absen di Rapat Kabinet
Supersemar yang keluar pada tahun 1966 masih menyisakan misteri. Keluarnya Supersemar telah membuat Presiden Soekarno lengser dan digantikan Soeharto
Dia menggantikan Komisaris Besar Sumirat yang ditahan setelah terbitnya Supersemar.
Sidarto mengawal Soekarno sebagai Presiden hanya dua pekan, 6-20 Februari 1967.
Setelah itu, kekuasaan beralih kepada Jenderal Soeharto. Sidarto tetap menjadi ajudan Soekarno meski statusnya disebut sebagai "Presiden nonaktif".
Sekitar Mei 1967, Soekarno tidak diperbolehkan masuk ke Istana sekembalinya dari berkeliling Jakarta.
Sidarto menyaksikan peristiwa itu karena baru saja mendampingi Soekarno menyantap sate ayam di pinggir pantai Priok atau Cilincing, Jakarta Utara.
Sejak saat itu, Soekarno dikenai tahanan kota dan menetap di Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala, Jakarta) sampai akhir 1967.
Pada awal 1968, Soekarno dikenai tahanan rumah dan dibatasi aktivitasnya, termasuk untuk bertemu keluarga.
Sidarto ditarik dari posisinya sebagai ajudan Soekarno oleh Polri pada 23 Maret 1968.
Kondisi kesehatan Soekarno yang semakin menurun dianggap lebih memerlukan dokter ketimbang ajudan. Pada Juni 1970, Soekarno meninggal dunia. (*)
Baca: Prostitusi Online di Blitar, Mucikari Tawarkan Dua Perempuan Remaja Usia SMP Layani Satu Orang Pria
Baca: PERAMPOK Legendaris Ini Dijuluki Robin Hood: Dia Tembak Mati Petugas Museum Nasional, Ini Kisahnya
Baca: Doktor Termuda di Jambi Ini Bercita-Cita Memiliki Gelar Professor