Tak Dibelikan HP Remaja Bakar Rumah Orang Tua, Sang Ibu Hanya Bisa Menangis Rumahnya Ludes
Sebuah video yang menunjukan seorang anak membakar rumah orangtuanya menjadi perbincangan di media sosial.
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah video yang menunjukan seorang anak membakar rumah orangtuanya menjadi perbincangan di media sosial.
Video tersebut diunggah akun Facebook Yanti Zulva pada Jumat (1/3/2019).
Dilansir dari Tribunbatam peristiwa itu terjadi di Kampung Pasir Muncang, Kecamatan Agrabinta, Cianjur Selatan, Jawa Barat.
Tampak dalam video seorang wanita menangis melihat rumahnya terbakar.
"Kalo gini tinggal di mana," ujar sang ibu dalam bahasa Sunda.
Wanita tersebut tampak menangis di samping anak lelakinya yang diduga pelaku pembakaran.
Baca: Bayi Dilahirkan saat Sang Ibu Kecelakaan Mobil, Tersenyum saat Diselamatkan
Baca: Suasana Pernikahan Berubah Mencekam, Mempelai Pria Dianiaya Hingga Ditodong Pisau
Baca: Awal Tahun, Ekspor Migas dan Batubara Jambi Turun
Namun sang pelaku pembakaran hanya terdiam dan seolah tak merasa bersalah.
Diduga rumah tersebut dibakar sang anak karena mengalami gangguan kejiwaan.
Hal itu diungkapkan akun Amoy Endang, yang mengaku sebagai tetangga sang ibu dan anak tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pelaku adalah pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Maaf Mba Yanti Zulva, anak tersebut adalah pasien ODGJ kalau dia dengan keadaan normal tidak akan dia membakar rumahnya sediri," tulis akun Amoy Endang.
Ia pun meminta warganet untuk tidak membully pelaku yang membakar rumah orangtuanya tersebut.
"Jangan salahkan anaknya, tapi kemana keluarganya kemana orangtuanya, kenapa anak tersebut ditinggal sendirian di rumah dengan keadaan tidak sehat. Ketika dia lapar, ketika dia menginginkan sesuatu dmna mereka. Jadi patutlah anak tersebut semakin menjadi karena merasa disisihkan. Coba mengerti keadaan pasien. Terimakasih," tulis akun Amoy Endang.
Dirinya pun juga mengaku telah melaporkan pelaku kepada relawan ODGJ.
"Saya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak relawan odgj, sekarang pasien sudah diamankan," jelsnya.
Baca: Live Streaming Arema FC vs Barito Putera, Kick Off 18.30 WIB hingga Prediksi Sususnan Pemain
Baca: Hindari Tatap Ponsel Dalam Gelap, Kimia Beracun Bisa Terserap Mata
Baca: Tak Sebut Nama Capres Prabowo Subianto, Isi Pidato Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Tuai Kontroversi
Tak Dibelikan Hp Bakar Rumah
Sebelumnya ada juga seorang anak bernama Agung (16), yang tega membakar rumah orangtuanya gara-gara tidak segera dibelikan ponsel menjadi viral di media sosial. Beberapa nitizen mengunggah foto peristiwa seorang anak lelaki asal Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, membakar rumah orangtuanya.
Banyak nitizen yang mengutuk ulah Agung tersebut. "Cilik digedekne lora ae di gendong, di obatne, gede ra bantu wong tuo malah gae nelongso wong tuo. Sokoe saiki turu neng omah tembok. Anak kok durhaka. (Kecil dibesarkan lalu kalau sakit saja digendong untuk diobatkan. Setelah besar tidak bantu orangtua malah membuat susah. Sekarang rasakan tidur di rumah tembok (penjara). Anak kok durhaka)," tulis Desta Azza dalam bahasa jawa mengomentari postingan Winarto.
Tak hanya cacian, nitizen juga banyak yang iba atas peristiwa yang menimpa Gumbrek (50), bapak dari Agung yang hanya seorang petani. "Semoga anaknya segera tobat dan orangtuanya tabah dan sabar," tulis Chana Indra.
Sementara itu, Kapolsek Jambon AKP Djoko Winarto membenarkan peristiwa tersebut. "Motifnya anaknya minta handphone, tetapi belum dibelikan lalu marah hingga membakar rumah milik orangtuanya sendiri," ujar Djoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (19/5/2018)
Djoko menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Agung marah kepada bapaknya gara -gara belum diberikan ponsel, Jumat (18/5/2018) siang. Saat itu, orangtuanya sudah menyanggupi.
Baca: Tips Ciptakan Foto Bokeh Dari HP, Manfaatkan Kamera Ponsel Untuk Hasilkan Foto Cantik
Baca: Pengakuan Ferdinand Hutahaean Banyak Kader Demokrat Main Dua Kaki, Pasca Pidato AHY Tuai Kontroversi
Baca: Luna Maya Dapat Restu Menikah dari Ibu Faisal Nasimuddin, Ini Alasan Berangkat ke Tanah Suci?
Namun, baru akan dibelikan setelah Lebaran. Tak sabar menunggu hingga Lebaran, Agung melampiaskan kemarahannya dengan membakar rumah. Ia membakar dengan kayu bakar mulai dari dapur yang berada di bagian belakang hingga merambat ke bagian tengah rumah. Api cepat memberanguskan sebagian rumah karena terbuat dari kayu.
Api berhasil dipadamkan oleh warga bersama polisi dan tentara. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Orangtua, nenek dan saudara pelaku selamat dari amukan api. "Ibu kandung pelaku tidak ada di rumah karena sedang merantau bekerja di Surabaya," ujar Djoko. "Kerugian material di atas Rp 75 juta, perabot rumah tangga dan uang tunai Rp 3 juta," tambah Djoko.
Banyak masalah Djoko menuturkan, sebelumnya Agung pernah mengancam akan membunuh orangtuanya kalau tidak dibelikan sepeda motor. Perkara itu sampai ditangani polisi. Saat itu, Agung membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. "Setelah membuat pernyataan itu, tak berapa lama kemudian orangtuanya membelikan sepeda motor matic merk Yamaha," jelas Djoko.
Tak hanya mengancam orangtua, Agung juga pernah berurusan dengan polisi gara-gara berselisih dengan pemuda setempat. Perselisihan itu lantaran Agung ugal-ugalan mengemudikan sepeda motor di jalanan kampung halamannya. Djoko mengatakan, Bhabinkamtibmas setempat sudah membina Agung agar tak mengulangi perbuatannya. Kini, atas kasus pembakaran rumah, polisi mengusutnya. "Terhadap peristiwa ini, kasusnya hari ini kami limpahkan ke penyidik PPA Polres Ponorogo untuk penanganannya," tandas Djoko.