Priyo Budi Santoso Hingga Andi Arief Tanggapi Pidato Prabowo Soal Arah Pembangunan Keliru Sejak Orba

Prabowo menyebut arah pembangunan nasional telah keliru sejak zaman Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Editor: andika arnoldy
capture kompas TV
Pidato kebangsaan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto 

TRIBUNJAMBI.COM- Pidato calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto selalu mendapat respon.

Apalagi dari calon presiden nomor urut 01 Jokowidodo dan timnya selalu memberikan tanggapan atas pidato Prabowo.

Namun kali ini berbeda.

Tanggapan justru datang dari internal, yakni partai pendukung Prabowo-Sandi, Partai Berkarya dan Demokrat

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menilai, pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait Orde Baru merupakan sebuah otokritik.

Prabowo menyebut arah pembangunan nasional telah keliru sejak zaman Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

"Ini sebenarnya otokritik yang biasa saja dan baik untuk pelajaran ke depan," ujar Priyo melalui pesan singkat, Senin (11/2/2019).

Priyo tak sepakat jika pernyataan Prabowo dilihat sebagai pernyataan yang kurang bijak.

Baca: Tinggal di Istana Serasa di Rumah Sakit Jiwa; Putri Diana Seperti Mengalami Mimpi Buruk

Baca: Sadis, Berniat Berbisnis ke Malaysia, Dua Warga Bandung Diduga Tewas Dimutilasi

Baca: Pelatih Chelsea Tak Mau Jabat Tangan Pep Guardiola Usai Dicukur 6-0, Ternyata Ini yang Terjadi

Priyo justru menilai pernyataan itu menunjukkan sikap kenegarawanan dan kejernihan Prabowo.

Ia juga mengatakan, kritik Prabowo sebagai suatu hal yang lumrah. Sebab, kata Priyo, setiap era kepemimpinan presiden RI pasti memiliki kekurangan.

"Pak Prabowo justru menunjukkan kadar kenegarawanan dan kejernihan pandangannya dengan otokritik seperti itu," kata Priyo yang selama ini membanggakan Soeharto.

"Lumrah saja. Semua era pasti ada kekurangan, tapi juga prestasi yang hebat," katanya.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (Kompas.com/Kristanto Purnomo)

Sebelumnya Prabowo Subianto mengatakan arah pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru.

Kekeliruan tersebut terjadi sejak puluhan tahun lalu, bahkan saat Orde Baru berkuasa.

Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).

"Dari awal, dari sekian belas tahun, sekian puluh tahun, dari saya masih di dalam Orde Baru saya sudah melihat arah perkembangan, arah pembangunan Indonesia, sebenarnya arahnya menuju arah yang keliru," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, para elite saat ini telah gagal dalam mengelola negara.

Ia pun menyebut para elite itu tidak berguna.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, semua indikator pembangunan menunjukkan Indonesia tengah menuju kegagalan. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Berkarya Anggap Pernyataan Prabowo soal Orde Baru sebagai Otokritik

Politisi Partai Demokrat ini malah mengoreksi atas pendapat calon presiden yang didukung partainya itu.
Apa boleh buat pernyataan Prabowo Subianto ini ternyata cukup menyinggungnya karena Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden dua periode dari 2004-2014.

Andi Arief
Andi Arief (Kolase)

Andi Arief dalam tweetnya mengatakan ekonomi Indonesia 2004 sd 2014 ekonomi tumbuh dan demokrasi berjalan dengan baik.
Baca: Jusuf Kalla Sebut Jokowi dan Soeharto dan Bandingkan Dua Era Pemerintahan, Ini Bedanya

Baca: Pencari Kerja di Merangin Terus Meningkat, Ada yang Magang ke Jepang

Baca: Hotman Paris Disindir Zaskia Gotik Tentang Menikah: Abang Takutnya Enggak Kuat Kalau Sama Eneng

Baca: 10 Makanan Ini Membahayakan bagi Kesehatan Jika Dimakan Bersamaan, Apa Saja?

Baca: Pelantikan Gubernur Jambi, Genap Tiga Tahun Lalu Fachrori Dilantik Bersama Zumi Zola

Baca: Postingan Mulan Jameela Sebelum Jenguk Ahmad Dhani Ini Jadi Pertanyaan, Sempat Tak Boleh Masuk

Melalui tweetnya, Andi Arief mengatakan "Indonesia 2004 sd 2014 ekonomi tumbuh dan demokrasi berjalan dengan baik. Semua on the track jaman SBY, saya mengoreksi pendapat Pak Prabowo yang bilang Indonesia salah jalan, yang salah jalan itu Orba dan Indonesia 2014 - hingga saat ini"

Selain itu Andi Arief juga mengatakan koreksinya pertumbuhan ekonomi kurang baik malah terjadi pada Orba dibayang-bayang Pak Harto.
Tahun 2004-2014 seingat saya Pak Prabowo bisa menikmati pertumbuhan ekonomi dan menjalani masa-masa rehabilitasi melalui demokrasi yang tepat sehingga bapak bisa mendirikan partai dan bisa ikut Pilpres 3 kali. Demikian koreksi saya, mungkin jaman Orba bapak dibayang2 Pak Harto.

Baca: Kunker ke Kejari Muarojambi, Wakajati Jambi Sosialisasikan Ini ke Seluruh OPD di Pemkab Muaro Jambi

Baca: Dua Jam Jenguk Ahmad Dhani, Begini Reaksi Mulan Jameela Saat Dicecar Pertanyaan Wartawan

Baca: Sadis, Berniat Berbisnis ke Malaysia, Dua Warga Bandung Diduga Tewas Dimutilasi

Meski demikian, Andi Arief mengatakan partai Demokrat tetap mendukung Prabowo Subianto dalam pilpres 2019 ini.
Partai Demokrat akan terus mendukung Bapak Prabowo, tetapi terhadap pendapat bapak yang salah kami punya prinsip dan pendirian. Kami ingin bapak menang tetapi masa rehabilitasi 2004 - 2014 jangan dilupakan, disitulah bapak menjadi sipil yang fleksibel.

Tanggapan Andi Arief ini menanggapi pidato Prabowo Subianto menuturkan bahwa arah pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru. Kekeliruan tersebut terjadi sejak puluhan tahun lalu bahkan saat Orde Baru berkuasa.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved