Si Copet Junior Nyopet Raja Copet, Tapi Tangannya Malah Nyangkut Pisau di Pinggang

Karena ketakutan, si copet junior memutuskan untuk urung melakukan pencopetan di atas bus kota tersebut.

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
Eka Putri Arviyanthi
Seorang copet tertangkap di Stasiun Rawa Buntu, Jumat (5/2/2016). 

Karena ketakutan, si copet junior memutuskan untuk urung melakukan pencopetan di atas bus kota tersebut.

TRIBUNJAMBI.COM - Apa jadinya bisa pencopet mencopet raja copet?

Nasib sial dialami Rahmat Hidayat (20), Palembang, Sumatera Selatan.

Berniat mencopet tas di bus kota jurusan Kertapati-KM 12, ternyata orang yang akan dicopetnya merupakan raja copet yang akan beraksi di bus itu juga.

"Aku tidak tahu kalu dia itu juga pencopet. Ketika dompetnya akan aku ambil, malah terpegang pisau yang dibawanya. Dia melihat ke arah aku dan mengatakan dia raja copet di atas bus, makanya aku langung takut," ujarnya, ketika diamankan di Mapolsek IT I Palembang, Kamis (25/12/2014).

Karena ketakutan, si copet junior memutuskan untuk urung melakukan pencopetan di atas bus kota tersebut.

Rahmat memilih turun dari atas bus ketimbang kena tusuk orang yang akan dicopetnya yang ternyata raja copet.

"Saat aku turun diteriakinya copet, jadi ada polisi yang melintas langsung aku ditangkap," ujar pemuda yang lima kali keluar masuk penjara gara-gara pencopetan.

Baca Juga:

 Komandan Kopassus Hilang 18 Hari di Hutan Papua, Ternyata Alami Hal Tak Masuk Nalar

 Heboh Abu Janda akan Gugat Facebook, Terungkap Pekerjaan Dia Sebelum Aktif di Medsos, Keren Banget!

 Misteri Kematian Jamal Khashoggi - AS Sebut Putra Mahkota Arab Saudi, MBS Mau Kejar Pakai Peluru

 Ramalan Zodiak Sabtu (9/2) - Sagitarius Intropeksi Diri, Libra Beruntung, Leo Coba Kompromi Deh!

Kapolsek IT I Palembang saat itu, Kompol Apria Jaya, menuturkan tersangka merupakan residivis dan spesialis pencopet yang melakukan aksinya di atas bus kota.

"Tersangka ini sudah sejak umur 16 tahun menjadi copet. Setelah keluar dari penjara, kembali lagi mencopet di atas bus," katanya.

25 tahun tak pernah tertangkap

Kisah pencopet lainnya, yaitu raja copet Jakarta. Ini merupakan kisah Tomo (56) 'raja copet' di Jakarta, satu di antara copet legendaris.

Nama Tomo mulai tenar sejak lama. Dia menyandang gelar raja copet karena sudah 25 tahun menjadi copet di Jakarta.

Pada 2015, meskipun sudah berusia, perawakan cukup menakutkan karena punya tato di sekujur tubuh.

Jimat kelamin

Bukan cuma badan yang dihiasi tato, tetapi alat kelamin Tomo juga dipasangi benda asing seperti "jimat".

Tomo juga memasang benda asing di alat kelaminnya.

Benda asing itu dipasang agar Tomo jago bersetubuh.

Satu adegan saat pelaku pencopetan merogoh tas korban di dalam money changer.
Satu adegan saat pelaku pencopetan merogoh tas korban di dalam money changer. (facebook)

Tomo mengaku memasang benda asing itu saat berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba saat ditahan tahun 1998 sampai tahun 2000.

Sementara, tato yang melingkar dari bahu kanan ke bahu kirinya, menambah kesan seram.

Di bagian perutnya juga masih ada tato lagi.

Pokoknya, seluruhnya tato bunga yang ada di sekujur badan Tomo.

"Ah, ini tato biasa saja," ucap Tomo yang berbadan pendek dan gempal ini kepada Wartakotalive.com saat jumpa pers, Jumat (28/8/2015).

Wilayah kerja copet Tomo Cs

Tomo tidak bekerja sendiri, melainkan berkomplot dengan tiga orang anak buah.

Anak buahnya bernama Yanto Gondrong, Heri dan Yanto Botak.

 VIDEO: AS Mengamuk Merusak Motor Sendiri, Setelah Ditahan Kini Menangis Cium Tangan Polisi

 Ini Kata Ahok BTP Soal Rencana Pernikahannya, Bagaimana Soal Seruan Rujuk dengan Veronica Tan?

 Membuat Bahagia hingga Sehat Sepanjang Hari, Ini 10 Khasiat Madu!

Wilayah kerja copet Tomo dkk di terminal di Jabodetabek.

Cara kerjanya cukup standar.

Pencopet ini berpura-pura menjadi penumpang bus kota dan duduk menyebar.

Mereka berbagi peran, ada yang mencari target, mengalihkan perhatian calon korban, ada yang mengambil dompet dan ponsel korban.

Pencopet menempel korban, tangannya menyelinap ke saku celana korban.

Setelah mendapat barang, dia mengopernya ke temannya sesama pencopet yang ada di belakang, lalu turun dari bus.

Tomo Cs mengaku beraksi sejak pagi hingga sore hari, pindah antar bus dan jurusan.

31 awal yang tua

Tomo berkisah, mulai jadi copet sejak 1990, saat berusia 31 tahun.

"Ikut-ikutan saja. Semua copet begitu awalnya. Belajar dari ikut-ikutan," ucap Tomo.

Biasanya seorang pencopet ada yang bertugas sebagai 'pengerem'. Tugasnya adalah memperlambat jalan korbannya.

Setelah itu, baru jadi pendesak atau yang bertugas memepet korbannya di kiri dan kanan.

Selanjutnya baru jadi eksekutor atau yang bertugas mengambili barang korban, menyobet tas korban dan sebagainya.

Tomo, raja copet Jakarta yang sudah 25 tahun beraksi. Tomo akhirnya tertangkap Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (28/8/2015).
Tomo, raja copet Jakarta yang sudah 25 tahun beraksi. Tomo akhirnya tertangkap Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (28/8/2015). (Warta Kota)

Tomo menuturkan biasanya setelah copet menjadi senior dan mulai membentuk kelompok sendiri, maka copet senior akan menyerahkan tugas pendesak dan eksekutor ke anak buahnya.

"Saya juga sekarang jadi pengerem saja," ucap Tomo.

Sebab, kelompoknya sekarang berisi copet-copet yang pengalamannya di bawah Tomo.

Tomo mengakui kerap berpindah-pindah kelompok copet selama 25 tahun.

Dia kerap pula membentuk kelompok baru.

Kini bekas anak buahnya adapula yang sudah membentuk kelompok baru.

"Makanya, ada banyak copet yang mangkal di Terminal Pulo Gadung itu dan saling kenal," ucap Tomo.

Menurutnya, copet sama saja seperti karyawan.

Terutama, copet-copet yang sudah bekerja lebih dari lima tahun secara konsisten sebagai copet.

Pencopet punya jam kerja dan keteraturan, serta banyak orang di tempat nongkrong, mereka juga sudah tahu siapa dirinya.

Sama seperti Tomo, selama 25 tahun jadi copet, punya keteraturan.

Tomo datang pukul 05.00 WIB di Terminal Pulo Gadung.

Di sanalah semuanya berawal.

Sejak pagi buta, dia bertemu sesama pencopet lainnya di Terminal Pulo Gadung.

Pencopet nongkrong bersama, tertawa bersama, lalu mengatur jalur masing-masing sebelum berangkat.

Biasanya, dalam satu bus saat awal pagi bus-bus keluar di jam padat, maka hanya ada 1 kelompok copet di dalam bus.

"Kenek atau sopir bus atau Kopaja dan Metromini itu tahu kalau ada copet atau tidak di dalam bus mereka. Orang kenal semua kok, setiap hari ketemu," ucap Tomo.

Setahun belakangan, Tomo mengaku bergabung dengan kelompok barunya.

Sesama pencopet tua yang sudah di atas 10 tahun jadi copet.

Tapi, tetap saja, lantaran Tomo paling tua dan paling lama jadi copet, dia pun hanya bertugas jadi pengerem.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

 Komandan Kopassus Hilang 18 Hari di Hutan Papua, Ternyata Alami Hal Tak Masuk Nalar

 Mayor Umar Nekat Minum Air Aneh Suguhan Warga, Kisah Kopassus Jinakkan 3.000 Pemberontak Sudan

 Kisah Nyata Raja Copet Jakarta, Jam Kerja Teratur dan Larangan Tak Boleh Nyopet Orang Tertentu

 Model Cantik Anggia Chan Lengket ke Vicky Prasetyo, Paparkan Sosok Pria yang Taat Salat 5 Waktu

 Sangar saat Unboxing Motor Ketika akan Ditilang, Adi Saputra Nangis-nangis saat Ditangkap Polisi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved