Mayor Umar Nekat Minum 'Air Aneh' Suguhan Warga, Kisah Kopassus Jinakkan 3.000 Pemberontak Sudan

Saking ingin menghormati tamunya, warga memberikan satu-satunya hal berharga miliknya, yakni air, kepada perwira Kopassus yang datang.

Editor: Duanto AS
Kaskus
Sat-81 Kopassus 

Saking ingin menghormati tamunya, warga memberikan satu-satunya hal berharga miliknya, yakni air, kepada perwira Kopassus yang datang.

TRIBUNJAMBI.COM - Meski terlihat kuat dan kaku, seorang prajurit Kopassus dibekali kemampuan membaca situasi. Saat berada di lingkungan berbeda, harus bisa melakukan pendekatan ke masyarakat.

Selain ahli pertempuran, Kopassus ternyata juga pandai mengambil simpati masyarakat. Ini merupakan satu di antara strategi yang dipelajari dalam latihan.

Selain dilatih untuk ganas di medan perang, pasukan khusus ini juga dikenal jago mengambil hati masyarakat di mana pun ditugaskan. Itu dilakukan saat ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negeri-negeri yang sedang dilanda konflik.

Satu di antara kisah tersebut diceritakan  Mayor Umar, perwira Kopassus yang ditugaskan di Sudan pada 2006.

Tentang Kopassus:

  • Kesatuan: TNI AD
  • Tipe: Pasukan Khusus
  • Spesialisasi: Anti-gerilya, operasi pengintaian khusus, peperangan unkonvensional, intelijen sabotase, anti-teror
  • Jumlah personel: dirahasiakan
  • Grup: terbagi 5 grup dengan spesialisasi masing-masing

Nukilan dari Buku Kopassus untuk Indonesia karya Iwan Santosa dan EA Natanegara, mengisahkan saat itu Mayor Umar ditugaskan di Sudan.

Sudan merupakan negara yang dilanda perang saudara berkepanjangan.

Para prajurit Kopassus tengah meneriakkan yel-yel. Korps baret merah pernah menyelamatkan tentara Spanyol dari kejaran kelompok Hizbullah saat bertugas menjadi pasukan perdamaian PBB
Para prajurit Kopassus tengah meneriakkan yel-yel. Korps baret merah pernah menyelamatkan tentara Spanyol dari kejaran kelompok Hizbullah saat bertugas menjadi pasukan perdamaian PBB (TRIBUNNEWS)

Negeri ini hancur karena perang saudara dan keamanan menjadi satu di antara permasalahan.Hampir setiap hari terjadi kekerasan, pemerkosaan dan pembunuhan.

Rakyat merasa khawatir dan terancam keselamatannya saat pergi keluar rumah.

Baca: Misi 16 Prajurit Kopassus di Lembah X, Bongkar Fakta Tentang Suku Kanibal di Papua

Baca: Ayah dan Anak Masuk Prajurit Kopassus, Akhirnya Semua Jadi Jenderal TNI, Ini Aksinya

Baca: 10 Film Action Tentang Pasukan Khusus Paling Seru, Kisah Misi Mustahil Kopassus TNI, Navy Seal, SAS

Baca: Haji Umar Keluarkan Jurus Pukul ke Master Karate Jepang Hingga K.O, Prajurit Kopassus Terperangah

Baca: Hotman Paris Bongkar Pimpinan Parpol Gunakan Jasa Prostitusi Online Artis Mainnya di Hong Kong

Baca: 5 Pemilik Zodiak Ini Akan Menemukan Cintanya di Tahun 2019, Kamu Termasuk?

Mereka memilih untuk berada di dalam rumah dan tak beraktifitas di luar karena ancaman kekerasan sewaktu-waktu bisa terjadi.

Akibatnya, sekedar butuh kayu bakar untuk memasak pun tak ada yang berani mencarinya ke pinggiran hutan.

Umar pun pernah satu kali menyambangi rumah warga, Sudan yang warganya mayoritas muslim memang mudah didekati oleh orang Indonesia yang mayoritas muslim.

Kunjungan tersebut disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat Sudan.

Namun, karena tak memiliki apapun untuk disuguhkan, warga mengambil air minum yang disuguhkan untuk Umar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved