Nasib Tragis Soekarno di Akhir Kepemimpinannya, Minta Nasi Kecap untuk Sarapan Saja Tak Ada
Menciptakan kemerdekaan bagi Indonesia, ayah Megawati Soekarno Putri ini ternyata di akhir kepemimpinannya dalam pesakitan.
Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”
Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.
Baca Juga:
Vanessa Angel Pasang Tarif Rp 40 Juta, Nilai Ditransfer Sampai Rp 80 Juta karena Mark Up
OffRoad Competition Walikota Cup 2019 di Pal X, 80 Offrouder Adu Tangkas di Final
Luna Maya Curi Perhatian di Pernikahan Edric Tjandra, Gaunnya Perlihatkan Belahan Dada
Wabup Ikuti Jalan Santai dan Senam Bersama Kejari Muarojambi
Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.
Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.
Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.
Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.
“Sudah, begitu saja,” kenangnya. (*)
(Intisari Online/ Yoyok Prima Maulana)
Artikel ini sudah tayang di GridHot dengan judul "Kisah Tragis Kehidupan Bung Karno di Akhir Kepemimpinannya, Minta Nasi Kecap untuk Sarapan Saja Ditolak"
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: