Nasib Tragis Soekarno di Akhir Kepemimpinannya, Minta Nasi Kecap untuk Sarapan Saja Tak Ada

Menciptakan kemerdekaan bagi Indonesia, ayah Megawati Soekarno Putri ini ternyata di akhir kepemimpinannya dalam pesakitan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase grid
Presiden Soekarno 

Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.

Baca Juga:

Vanessa Angel Pasang Tarif Rp 40 Juta, Nilai Ditransfer Sampai Rp 80 Juta karena Mark Up

OffRoad Competition Walikota Cup 2019 di Pal X, 80 Offrouder Adu Tangkas di Final

Luna Maya Curi Perhatian di Pernikahan Edric Tjandra, Gaunnya Perlihatkan Belahan Dada

Wabup Ikuti Jalan Santai dan Senam Bersama Kejari Muarojambi

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.

Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.

“Sudah, begitu saja,” kenangnya. (*)

(Intisari Online/ Yoyok Prima Maulana)

Artikel ini sudah tayang di GridHot dengan judul "Kisah Tragis Kehidupan Bung Karno di Akhir Kepemimpinannya, Minta Nasi Kecap untuk Sarapan Saja Ditolak"

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved