PWI dan Forwam Angkat Bicara Soal Pengusiran Wartawan di Merangin

Pengusiran dua wartawan saat meliput pertandingan semifinal Gubernur Cup oleh petugas keamanan disesalkan banyak pihak.

Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
tribunjambi/muzakkir
Pertandingan Merangin vs Bungo ini mengukir sejarah baru dalam ajang piala Gubernur CUP 2019. 

Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Pengusiran dua wartawan saat meliput pertandingan semifinal Gubernur Cup oleh petugas keamanan disesalkan banyak pihak, terutama organisasi pers yang ada di Merangin.

Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PW) Kabupaten Merangin Doni Shobri sangat menyangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum aparat keamanan tersebut.

Kata Doni, jika meliput kegiatan tersebut memang harus menggunakan id card resmi dari panitia, baiknya jangan tebang pilih. Yang diusir di sana jangan wartawan saja, tapi semua pihak yang tidak berkepentingan harus diusir.

"Saya sangat menyesalkan aksi tersebut. Kalau memang masuk ke sana harus ada id card, tolong usir semua yang tidak punya id card. Saya lihat banyak sekali orang di sana yang masuk tanpa tanda pengenal dari panitia," kata Doni Shobri.

Baca: Empat Kursi Pejabat Tinggi di Tanjabbar Kosong Ditinggal Pensiun

Baca: Ingin Menyeberang Sungai dengan Rakit, Satu Keluarga Tenggelam Bersama Mobil Taft yang Mereka Naiki

Baca: Begini Penjelasan Kepala BKN Regional 7 Palembang Soal Ribut Penerimaan CPNS di Batanghari

Baca: Bandara di Amerika Serikat akan Berganti Nama Jadi Muhammad Ali, Ini Pertimbangannya

Doni menyebut, tindakan yang dilakukan oknum itu sangat tidak pantas. Yang bersangkutan telah melanggar undang-undang pers.

"Keberadaan kawan-kawan disana itu jelas. Meliput kegiatan tersebut, membuat berita untuk disuguhkan kepada pembaca," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh ketua Forum Wartawan Merangin (Forwam) Nazarman. Kepada tribunjambi.com, Nazarman menyebut bahwa aksi "koboi" oknum polisi itu sudah keterlaluan. Apalagi saat kejadian, teman-teman (wartawan,red) berada pada posisi yang telah disediakan oleh panitia.

"Pertandingan itu umum, apalagi itu Guberbur Cup yang bersifat terbuka untuk umum. Jadi itu wilayahnya media. Terserah mau liputan atau tidak. Tidak diperlukan id card khusus untuk liputan itu, kecuali acara pribadi atau acara nikahan," kata Nazarman.

Dirinya berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi dikemudian hari. Dirinya juga menyayangkan panitia yang tidak menyediakan id card yang cukup untuk awak media.

Jika memang panitia membatasi media yang masuk, baiknya panitia tegas, misal satu media dua orang wartawan dan fotografer.

"Saya setuju saja jika wartawan yang masuk dibatasi. Tapi kalau hanya 10 id card, saya rasa menang tidak cukup, teman-teman di Merangin ini banyak," kata Nazarman.

"Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi peristiwa seperti ini. Panita harus belajar dari kejadian ini," sambungnya.

Untuk diketahui, dua wartawan atasnama Muzakkir dari media Tribunjambi, dan Andi dari Metro Jambi diusir saat meliput kegiatan Semifinal Gubernur Cup 2019 yang mempertandingkan Merangin vs Bungo, Kamis (17/1) malam.

Kedua wartawan ini diusir lantaran tidak memiliki id card resmi dari panitia. Mereka hanya mengantongi id card dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved