Saat Soekarno sedang Shalat & Diincar Sniper Suruhan Sahabatnya Sendiri Hingga Momen Memilukan ini

Percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno dilakukan di berbagai kesempatan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Net/ TribunJateng
Soekarno dan Kartosewiryo 

"Sorot mata Kartosoewiryo tajam. Setajam tatapan harimau pak," jawabnya.

Baca Juga:

Pembelaan, PH Sebut Kerugian Negara DD Desa Batang Aburan Tebo, Harusnya Dikurangi Rp112,4 Juta

Walikota Sungaipenuh Lantik Puluhan Pejabat, AJB: Jabatan Itu Mahal dan Tidak Mudah

Pemkot Gelar Upacara HUT Pemprov Jambi Ke 62, Sy Fasha Minta Pemprov Perhatikan Aset

Mendapatkan jawaban semacam itu, Soekarno pun bernafas lega, dan melempar tubuh ke sandaran kursi.

Tak lama setelah itu, Soekarno pun mendoakan keselamatan arwah Kartosoewiryo.

Detik-detik wafatnya Soekarno

Menjadi seorang proklamator, bukan berarti membuat Soekarno mendapatkan perlakuan istimewa di akhir jabatannya.

Soekarno justru harus mengalami pengasingan di Wisma Yaso saat kekuasaannya mulai berkurang.

Bahkan, saat sudah sakit-sakitan Soekarnojuga masih harus mendapatkan pengawasan ketat.

Tidak hanya itu, menurut buku "Soekarno Poenja Tjerita" yang diterbitkan tahun 2016, pihak keluarga juga dipersulit saat akan menjenguk Soekarno.

Sejumlah alat penyadap pun dipasang di setiap sudut rumah.

"Rupanya singa tua yang sakit-sakitan dalam sangkar berlapis ini masih menakutkan bagi Jenderal Soeharto," tulis buku itu.

Puncaknya, saat Soekarno dilarikan dari Wisma Yaso pada 16 Juni 1970.

Saat itu Soekarno sudah dalam kondisi sekarat.

Saat-saat terakhir Bung Karno
Saat-saat terakhir Bung Karno 

Soekarno ditempatkan dalam sepetak kamar yang berpenjagaan berlapis di lorong rumah sakit.

Kondisi Soekarno kala itu terus memburuk.

Bahkan, pada 20 Juni 1970, tepatnya pukul 20.30 WIB, kesadaran Soekarno menurun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved