4 Bulan Disandera, OPM Malah Berhianat Usai Pesta Adat, Kopassus Bergerak Cepat dan Berakhir Begini

Aksi yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) rupanya bukan saat ini saja terjadi. Pada tahun 1995, kejadian yang melibatkan OPM

Editor: Suci Rahayu PK
Istimewa
Kisah Pasukan Kostrad Selamatkan Tim Ekspedisi Lorentz di Belantara Papua yang Masih Perawan 

Juga ada beberapa sandera sakit yang tak mungkin tinggal berlama-lama di hutan.

Empat hari setelah ICRC mundur, gerombolan pengacau itu disergap oleh satuan operasi khusus ABRI yang dipimpin oleh Dan Kopasus Brigjen Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto saat Menjabat Sebagai Danjen Kopassus
Prabowo Subianto saat Menjabat Sebagai Danjen Kopassus (rmoulsumsel.com)

Dalam sekejap, Rabu 15 Mei, sembilan sandera dibebaskan.

Beberapa anggota GPK tewas dan tertangkap.

Sementara Navy dan Theis, meninggal tak tertolong.

Musibah ini, membuat banyak orang berduka.

Fournier sebagai warga ICRC menganggap GPK itu sungguh naif.

"Mereka kurang tahu apa yang mereka inginkan. Juga mereka tak tahu, bagaimana tata cara berhubungan dengan warga dunia luar."

Selain ikut sedih atas meninggalnya Navy dan Theis di lokasi, ICRC juga menyesal.

Baca: Fadli Zon Sebut Penahanan Habib Bahar bin Smith Kriminalisasi Ulama, Ini Tanggapan Yunarto

"Kelompok penculik itu, sudah kehilangan kesempatannya mendapat bantuan atau pertolongan warga luar Irian Jaya,” tambahnya saat itu.

Yang telah terjadi, itulah sekelumit kejadiannya.

Kisah perihal manusia yang ditawan sekelompok manusia tak dikenal, kemudian dibebaskan kelompok manusia lain.

Sandera, penyandera, penengah, dan pembebas, semuanya manusia yang berbeda peranannya.

Namun Navy dan Theis paling berbeda ... mereka berpulang lebih dahulu. (Suar.Id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved