Bermula dari Rencana Jahat Usai Pesta Adat, OPM pun Berkhianat! Kopassus Sangat Sigap & Gerak Cepat

Bermula dari Rencana Jahat Usai Pesta Adat, OPM pun Berkhianat! Kopassus Sangat Sigap & Gerak Cepat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pasukan Kopassus 

ICRC juga telah menjemput 18 orang kepala suku, serta beberapa orang desa sekitar Geselema.

Sejak pagi 8 Mei, keramaian pesta sudah terasa. Perwakilan ICRC dari masing-masing negara asal sandera: Indonesia, Belanda, dan Inggris hadir, untuk "menerima kembali anak-anaknya".

Baca Juga:

Peringati Hari AIDS Mahasiswa Fisioterapis Stikes Baiturahim Jambi Edukasi Tubuh Bugar Tanpa Obat

Dimusnahkan, Dukcapil Muarojambi Bakar 9.703 Blangko E-KTP Rusak

Menangkan Mobil Mewah 700 Juta, Pengemudi Ojol Dedi Heryadi Akan Umrohkan Orangtua dan Mertua

Pesta ini memang serius. Upacara berjalan sejak pukul 07.00 sampai 14.00 waktu setempat.

Ke-11 sandera kelihatan-ceria. Inilah hari terakhir menjadi sandera, begitu pikir mereka.

Tanggal itu sudah amat ditunggu bagi Dinda, Lita, Theis, dan Navy – setelah 4 bulan lebih menjadi tawanan GPK.

Tinggal menunggu waktunya saja, ke-4 putra-putri Indonesia itu akan bebas dari penyanderaan rekan sebangsanya.

"Mungkin 400 atau 500 orang ada di pesta itu. Upacara dimulai dengan tarian..

“Setelah semua pihak hadir lengkap, termasuk sandera, babi disembelih. Mereka memanaskan batu, serta menyediakan lubang untuk "menanak" daging hewan dan sayuran.

Penduduk desa berfoto dengan sandera, sambil mengucapkan kata perpisahan. Malah ada yang meminta jangan lupa mengirim, foto ke Geselema," kenang Henry Fournier, saat itu kepala delegasi regional ICRC di Jakarta.

Setelah itu pimpinan GPK lokal, Kelly Kwalik, tampil berpidato. Namun yang membuat semua pihak terkaget-kaget adalah pernyataan Kelly di akhir pidatonya.

Dia tak akan membebaskan sandera bila pemerintah Indonesia, Inggris, dan Belanda tak mau mengakui kemerdekaan Papua.

“Saya tak percaya. Perasaan saya hancur, kecewa, begitu pula orang lain.

Baca Juga:

Bukan Cuma Air, Warga Juga Takut Ular dan Lintah Masuk Rumah Saat Banjir

Bappeda: Di Tanjab Barat, Masih Banyak Perusahaan tak Laporkan Kegiatan CSR

VIDEO: Terus Bergerak Memburu, Pasukan Brimob Berhasil Hancurkan Markas KKB di Belantara Papua

Ya, sandera itu semuanya kaget. Mereka tak percaya apa yang mereka dengar. Bagaimana tidak? Para sandera sudah susah payah mempersiapkan pesta pelepasan. Mefeka sudah berharap, supaya segera bebas dan keluar dari sana," kata Fournier.

Tak pelak suasana di lapangan pesta agak kacau.

Setelah pidato Kwalik, pimpinan GPK lainnya kelihatan bingung dan saling bertanya.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved