Lebih Cepat Hirup Udara Kebebasan, Ahok Keluar Penjara Tanggal 24 Januari 2019

Lebih Cepat Hirup Udara Kebebasan, Ahok Keluar Penjara Tanggal 24 Januari 2019

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok 

Lebih Cepat Hirup Udara Kebebasan, Ahok Keluar Penjara Tanggal 24 Januari 2019

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar terbaru dari Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapatkan remisi Natal.

Bila Ahok mendapat remisi natal, maka akan lebih cepat pula dirinya menghirup udara bebas.

Lalu ditanggal berapa Ahok akan keluar penjara?

Remisi untuk terpidana kasus penodaan agama itu sudah ditandatangani Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Baca Juga:

Ahok Bebas Lebih Cepat Karena Berkelakuan Baik, Catat Tanggal Keluarnya di Bulan Januari 2019

Ahok Jadi Donatur Terbesar Untuk Tim Prabowo-Sandi di Gala Dinner Bersama Pengusaha Tionghoa

Kurus! Kondisi Terbaru Ahok, Bocoran Kemana BTP Pulang Setelah Bebas Pada Januari 2019 Pasca Cerai

"Iya dapat. Sudah ditandatangani kemarin," kata Kepala Subbagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto, seperti yang dilansir TribunJambi.com dari Kompas.com, Jumat (22/12/2017).

Ade mengatakan, Ahok mendapat remisi 15 hari masa tahanan.

Ahok dinilai memenuhi syarat mendapat remisi.

"Dia berkelakuan baik. Juga sudah menjalani hukuman lebih dari 6 bulan," kata Ade.

Ahok dinyatakan bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara melalui pidatonya semasa jadi Gubernur DKI di Kepulauan Seribu.

Ia divonis 2 tahun penjara.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO)

Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Meski demikian, Ahok berstatus tahanan Lapas Cipinang.

Ini bukanlah usulan remisi pertama yang didapat Ahok.

Pada tahun 2017, Ahok mendapat remisi Natal selama 15 hari, lalu di tahun 2018 Ahok juga menerima remisi selama 2 bulan pada 17 Agustus.

Ade menyebut usulan remisi Natal sebulan untuk Ahok itu bisa direalisasikan asal Ahok konsisten menaati peraturan sampai waktu yang ditetapkan.

Bila usulan remisi Natal itu direalisasikan, maka total remisi yang didapat Ahok adalah 3 bulan dan 15 hari.

Baca Juga:

Faye Nicole Jones, Artis Muda Cantik Bintang FTV yang Dikira Saudaraan dengan Vanessa Angel

Info Gempa Tektonik 5,2 SR Guncang Sumbawa, BMKG Jelaskan Dampaknya

VIDEO: Terinspirasi dari Tenun Lombok, Ini Tren Hijab 2019 Koleksi Terbaru Desainer Ria Miranda

Jadi dari total remisi yang didapat, 3 bulan 15 hari.

Jika diperhitungkan sejak tanggal penahanan 9 Mei 2017, maka diperkirakan akan bebas pada bulan Januari 2019, tepatnya di tanggal 24 Januari 2019.

Ahok divonis 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017 karena terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Di tanggal itu pula Ahok mulai ditahan.

//

Setelah Bebas, Benarkah Ahok Gabung ke Partai Politik, Sandiaga Berikan Ucapan Selamat

KABAR Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang hendak bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pasca bebas dari penjara pada Mei 2019 mendatang menarik perhatian seluruh pihak.

Tidak terkecuali Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno. '

Sandi-sapaan Sandiaga Salahuddin Uno; itu mengaku tidak memiliki komentar banyak, dirinya mengaku hanya mengucapkan selamat atas keputusan Ahok tersebut.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bermain basket di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bermain basket di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).(KOMPAS.com/NURSITA SARI) ()

Sandi yang kini tengah berkampanye di pusat industri rumah tangga di Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur pada Selasa (27/11/2018) itu tidak menyebutkan alasan mengapa tidak merangkul Ahok pasca bebas nanti.

Hanya saja Sandi berharap agar Ahok dapat kembali mengabdi kepada negeri.

"Ya saya tidak memiliki komentar banyak. saya ucapkan selamat saja dia sahabat saya lama. Kebetulan kita sama-sama mengabdi di DKI, harapan kita agar tetap mengabdi untuk negeri," ungkap Sandi dihubungi pada Selasa (27/11/2018).

Kabar bergabungnya Ahok dalam PDIP sebelumnya disampaikan oleh Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP, Djarot Saiful Hidayat.

Baca Juga:

Wajahnya Terekam CCTV Ngamar Bareng Tubagus Chaeri Wardana di Hotel, Inikah Artis Muda Cantik itu

Rahang Muhammad Ali Pernah Patah Digasak Penantangnya: 5 Petinju Ini Pernah Mengalahkan Ali

Melihat Pemimpin Terburuk Versi Ramalan Zodiak, Apa Jokowi, Prabowo, Sandi & KH Maruf Amin Termasuk?

Dikutip dari TribunJambi.com dari Tribunnews.com, Djarot menyebut telah bertemu Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Djarot Saiful Hidayat mengungkapan jika Ahok meminta agar pendukungnya di Jakarta alias Ahokers, mendukung pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo-Maruf Amin dakm Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.

"Saya ketemu sama Pak Ahok, dia bilang, 'Mas, tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi'," ungkap Djarot Saiful Hidayat di Kantor PDIP cabang Sleman, Jawa Tengah pada Senin (26/11/2018).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat berada di kediaman KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Jumat (10/3/2017)
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat berada di kediaman KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Jumat (10/3/2017) (KOMPAS.com / Andi Hartik)

Hal itu disampaikan Djarot Saiful Hidayat saat memberikan sambutan dalam rangka konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di hadapan ratusan kader PDIP yang mengenakan kemeja merah dengan lambang banteng moncong putih.

Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Ahok meminta pendukungnya memilih PDIP. Sebab, PDIP menjadi partai yang berani berada di garis depan, ketika ada pihak yang melawan ideologi Pancasila.

"Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan. Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, yang berani paling depan adalah PDI Perjuangan," papar Djarot Saiful Hidayat mengulang pembicaraannya dengan Ahok

Djarot Saiful Hidayat pun mengungkapkan, jika Ahok keluar dari Rutan Mako Brimob dan masuk ke dunia politik, maka Ahok akan masuk PDIP.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (Instagram/@basukibtp)

"Ini betul. Makanya dia bilang, kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan," beber Djarot Saiful Hidayat.

Seperti diketahui, jauh sebelum dilantik bersama Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam kontestasi Pemilihan Kepala (Pilkada) DKI Jakarta pada tahun 2012, Ahok merupakan Kader Partai Gerindra.

Namun komitmen Ahok pun berubah seiring terpilihnya Jokowi-sapaan Joko Widodo; yang merupakan Gubernur DKI Jakarta menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2014.

Ahok yang secara otomatis menempati kursi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi kemudian memutuskan mengundurkan diri dari Partai Gerindra, tepatnya pada Rabu (10/9/2017).

Keputusan Ahok pun bertahan hingga Pilkada tahun 2017 lalu.

Baca Juga:

Pasrah, Peserta Tes SKB di Tebo yang Nilainya tak Memuaskan Kecewa

Guru Honorer di Tebo, Minta Perhatian Permerintah

Pengembangan Hutan Kota Muarasabak Molor, Ini Kendalanya

Sebelum berdampingan dengan Djarot Saiful Hidayat, Ahok sempat memutuskan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) independen.

Namun PDIP bersama sejumlah partai koalisi memilih Ahok untuk maju sebagai Cagub didampingi Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON JUGA VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI JUGA KAMI DI FANSPAGE TRIBUNJAMBI:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved