Info Gempa Tektonik 5,2 SR Guncang Sumbawa, BMKG Jelaskan Dampaknya
Triyono menjelaskan wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara diguncang gempa bumi tektonik.
Info Gempa Tektonik 5,2 SR Guncang Sumbawa, BMKG Beri Penjelasan
TRIBUNJAMBI.COM - WAINGAPU - Terjadi gempa tektonik di Sumbawa, sore ini.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Sumbawa, Propinsi NTB, Senin (10/12/2018) sore.
Gempa bumi tektonik yang terjadi sekitar pukul 16.53.59 WIB ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc menyanpaikan itu dalam press release yang dikirim oleh Stasiun Geofisika Waingapu, Senin (10/12/2018) sore.
Triyono menjelaskan wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara diguncang gempa bumi tektonik.
Baca: Jadi Pencetak Gol Terbanyak, Fikri Ingin Jadi Pemain Timnas
Baca: Wajahnya Terekam CCTV Ngamar Bareng Tubagus Chaeri Wardana di Hotel, Inikah Artis Muda Cantik itu
Baca: Melihat Pemimpin Terburuk Versi Ramalan Zodiak, Apa Jokowi, Prabowo, Sandi & KH Maruf Amin Termasuk?
HATI IBU MANA YANG TAK HANCUR....
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,2 SR.
Kemudian dimutakhirkan menjadi 4,8 SR.
Dijelaskan Triyono, episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,25 LS dan 117,79 BT.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km arah tenggara Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Pusat gempa berada pada kedalaman 81 kilometer (KM).
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," jelas Triyono.
Baca: PT. Karya Bumi Baratama, CEI dan PDN Gelar Pengobatan Gratis, Masyarakat Langsung Serbu
Baca: Taman Tanggo Rajo Terendam, Ini Kata Pengunjung
Baca: Sebelum Meninggal, Muhammad Ali Tinggal di Empat Rumah Ini
KEGANJILAN DI RESEPSI PERNIKAHAN LINDSWELL KWOK
"Hasil analisis analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik dan mendatar (oblique thrust fault)," katanya lagi.