Soal Nikah Muda, Ini Komentar Dokter, Mahasiswa hingga Pelajar

Ada beberapa dampak yang ditimbulkan saat pernikahan dini terjadi, risiko putus sekolah hingg risiko kematian bayi.

Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
istimewa
Rahma Mahasiswa 

Hal yang harus ditekankan di sini adalah mengubah pemikiran masyarakat, agar berpikir cepat-cepat menikah. Lebih baik mengaktualisasikan diri untuk meningkatkan kualitas diri, mengejar mimpi dan melakukan banyak hal positif untuk sekitar.

Sebelum menikah harus paham makna dan maksud dari pernikahan itu yang sebenarnya. Saat kamu melihat pernikahan itu bukan sebagai sebuah keharusan tetapi sebagai sebuah panggilan jiwa.

Saat dalam mengambil keputusan tersebut kamu telah benar-benar siap dan mantap untuk menerima segala bentuk tanggung jawab dan konsekuensinya. Kamu tau bahwa itu adalah momen yang hanya akan terjadi satu kali dalam seumur hidup.

Hal yang pertama yang harus kita lakukan adalah bertanya dengan diri sendiri. Sudah siapkah diri kita untuk menikah? Karena yang paling tau, yang akan membuat keputusan dan yang akan menghadapi segala permasalahan selama di pernikahan tersebut adalah kita dan pasangan, bukan orang tua, apalagi orang lain yang selalu memaksa kita untuk cepat menikah.

Hal lainnya adalah kita yakin bahwa pasangan adalah orang yang tepat untuk bisa menemani kita dalam terus memperbaiki diri dan memecahkan masalah bersama dalam menghadapi kehidupan sosial nantinya.

Adel
Adel (istimewa)

Adel

Menikah itu memang wajib. Tapi menurut saya menikah muda itu mengakibatkan dampak dan risiko yang sangat tidak baik buat kesehatan dan mental.

Biasanya remaja belum matang untuk memikirkan hal-hal yang buruk setelah menikah, mereka hanya memikirkan hal-hal yang menyenangkan dan bahagianya saja. Mereka tidak mengetahui bahwa menikah dan membina rumah tangga itu tidak semudah membalikan telapak tangan.

Ada baiknya seseorg yang ingin menikah itu menanyakan kepada dirinya sendiri, apakah sudah siap atau tidak. Jangan memutuskan sesuatu dengan asal-asalan karena kebanyakan orang berfikir menikah itu mudah, namun kenyataannya berbeda.

Pertimbangkanlah perasaanmu kepada pasangan, jangan sampai ragu dan bimbang. Pikirkan apakah kita sudah pantas menikah dengannya dan apakah sudah terpenuhi syarat-syarat untuk menjadi pasangan hidup yang baik atau tidak. Jangan menikah karena terpaksa.

Zena

Saya sangat prihatin sekaligus bersedih terhadap banyaknya remaja yang seharusnya dapat mengenyam pendidikan serta karier harus menikah lebih awal.

Pernikahan adalah perjalanan hidup manusia yang nantinya akan merintis sebuah keluarga yang harmonis. Hal yang harus dilakukan adalah memiliki prinsip yang kuat bahwa menikah dilandasi tanggung jawab, cinta serta ibadah.

Sebaiknya hal yang perlu di persiapkan adalah persiapan diri dengan baik, memiliki cukup ilmu sebagai calon isteri dan ibu, umur yang matang, pendidikan yang baik, kemapanan ekonomi terutama bagi calon suami.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved