Prabowo Subianto Geram Soal Pemberitaan Media Terkait Reuni 212, Dia Bilang Pers Banyak Bohongnya

"Beberapa hari lalu ada acara besar di Monas, hadir jutaan orang tapi banyak media di Indonesia tidak melihatnya," kata Prabowo

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunnews.com/Gita Irawan
Massa aksi Reuni 212 tampak mulai berjalan kaki menuju Monumen Nasional karena akses jalan telah ditutup pada Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 WIB. 

"Rakyat mau dicuci otaknya menggunakan pers yang terus terang saja banyak bohongnya daripada benarnya. Saudara saudara, aku tiap hari ada kira-kira 5 sampai 8 koran yang datang ke tempat saya. Saya mau melihat bohong apalagi nih. Saya hanya mau lihat itu. Bohong apalagi yang mereka cetak," kata Prabowo.

Baca: Tubuh Terasa Lelah Saat Bangun Pagi? Ini 6 Penyebabnya & Tips Tidur Nyenyak di Malam Hari

Baca: Sneakers Iriana Joko Widodo Jadi Pembicaraan, Foto Duduk Kena Delay 3 Jam di Bandara jadi Viral

Menolak wawancara

Puncaknya, kata Prabowo, saat ada acara reuni 212.

Pers menurut Prabowo menelanjangi diri sendiri dihadapan rakyat Indonesia.

Pasalnya banyak media yang tidak memberitakan acara tersebut, padahal dihadiri oleh 11 juta rakyat Indonesia.

"Mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai wartawan. Mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai jurnalis. Saya katakan, hei media media yang tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak memandang predikat jurnalis lagi," katanya.

Ia bahkan menyebut wartawan sebagai anteknya kelompok yang ingin menghancurkan Indonesia.

"Kau boleh, kau cetak, boleh kau ke sini dan ke sana, saya tidak mengakui Anda sebagai jurnalis. Saya sarankan kalian tidak usah hormat sama mereka lagi. Mereka hanya anteknya orang yang ingin hancurkan Republik Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan itu Prabowo juga nenolak diwawancarai wartawan.

"Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 juta orang kau bilang nggak ada orang. Kalau (menyebut sebuah stasiun televisi) boleh," katanya sambil berjalan di eskalator hotel.

Prabowo mengatakan kegeramannya karena ada media massa yang menyebut jumlah peserta yang hadir dalam reuni 212 hanya 30 ribu orang.

"Bagaimana? Orang kalian bilang hanya 30 ribu orang yang hadir, (menyebut sebuah stasiun televisi) yang bliang. Ya tapi redaksi kamu bilang nggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu, itu kan tidak obejktif, nggak boleh dong. Kebebasan pers, jurnalisme itu harus objektif, memberitahu apa adanya," katanya.

Prabowo Subiyanto menyalami pendukungnya usai ziarah ke makam Gubernur Soeryo di Kabupaten Magetan.
Prabowo Subiyanto menyalami pendukungnya usai ziarah ke makam Gubernur Soeryo di Kabupaten Magetan. ((KOMPAS.com/SUKOCO))

Wartawan, menurut Prabowo, harus berani menegur media tempatnya bekerja apabila tidak memberitakan secara objektif.

Apabila tidak, media massa akan ditinggalkan pemirsa atau pembacanya.

"Kau harus tegur, jangan menipu rakyat, nggak baik. Jadi kalau begitu nanti kalian akan ditinggal rakyat. Saya nggak mau kasih keterangan kepada media yang nggak jelas, karena nggak akan disiarkan juga," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved