6 Fakta Praktik Operasi Kelamin di Indonesia, Dilakoni Artis Transgender Hingga Bisakah Orgasme?

Awal 2018, Indonesia sempat dikejutkan berita artis transgender yang melakukan operasi kelamin. Meski itu bukan kejadian pertama, namun jadi ramai

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
(Nimon/Shutterstock)
Ilustrasi: praktik operasi kelamin. 

TRIBUNJAMBI.COM - Awal 2018, Indonesia sempat dikejutkan berita artis transgender yang melakukan operasi kelamin.  

Meski itu bukan kejadian pertama, namun jadi ramai diperbincangkan.  

Apalagi isu LGBT juga kian santer, membuat praktik ini menjadi keniscayaan.  

Bagaimana fakta medis operasi kelamin? dr. Theresia Rina Yunita, pengasuh rubrik di akun klikdokter.com di Facebook telah mengunggah topik ini beberapa waktu lalu.

Dalam dunia medis, keraguan atas identitas gender dikenal sebagai disforia gender.

Seorang pria yang terlahir dengan penis namun memiliki perilaku layaknya seorang wanita menganggap dirinya terperangkap dalam tubuh yang salah.

Baca juga

Satu Lagi Manfaat Kopi, dengan Mencium Aromanya Saja Ternyata Berefek pada Kerja Otak

Caption Menohok Mulan Jameela Diduga Singgung Maia Estianty, Sampai Diperingatkan Netizen

2 Jam Usai Suaminya Meninggal, Wanita Ini Ditemukan Anaknya Juga Berpulang di Samping Jasad Ayahnya

Orang ini Singgung Rp 1 Miliar, Usai Posting Video Operasi Kelamin yang Diduga Lucinta Luna

 

Hal inilah yang kerap menjadi pemicu seorang pria akhirnya melakukan operasi kelamin.

 Theresia mengatakan, transgender adalah sekumpulan orang yang telah mengubah identitas gendernya, misalnya dari pria menjadi wanita ataupun sebaliknya.

"Untuk mencapai perubahan ini, para transgender melalukan berbagai terapi seperti terapi hormonal, non-hormonal, psikologi dan operasi kelamin," ujarnya.

Walaupun masih menjadi kontroversi di Indonesia, operasi kelaminkini sudah mulai banyak dilakukan. Berikut adalah fakta mengenai operasi kelamin yang perlu Anda ketahui :

1. Vaginoplasty sama dengan operasi ubah kelamin

Vaginoplasty merupakan tindakan untuk merekonstruksi vagina.

Rekonstruksi ini dapat dilakukan sebagian atau total tergantung tujuan masing-masing. Biasanya vaginoplasty dilakukan dengan alasan memperbaiki bentuk vagina.

Sedangkan SRS (Sex Reassignment Surgery) merupakan jenis operasi vaginoplasty yang biasa dilakukan oleh male-to-female (MTF).

Baca juga

Tips Mencegah si Kecil Mempunyai Tubuh Pendek saat Ia Dewasa

Terpotong saat Dikhitan, 8 Tahun Kemudian Keluarga Korban Tuntut RS karena Tidak Tumbuh Kembali

Mantan Artis Cilik yang Transgender Ini Belum Operasi Kelamin

Rujuk Kembali Setelah Suami Sempat Direbut Pelakor, Intip Yuk Kediaman Tata Janeta Sekarang

 

2. Biaya mahal

Biaya yang dikeluarkan untuk operasi kelamin tidak tanggung-tanggung, konon kabarnya mencapai ratusan juta untuk mengubah jenis kelamin seseorang.

3. Tidak dapat orgasme setelah operasi kelamin

Banyak yang menganggap ketika penis "dipangkas", maka setelah operasi individu transgender tidak akan bisa mencapai orgasme.

Faktanya, menurut pengalaman seorang transgender yang sudah melakukan operasi kelamin, ternyata ia masih mampu mengalami orgasme ketika berhubungan intim.

Mereka bahkan juga mengaku tetap dapat menikmati kepuasan seksual, baik melalui vagina buatan ataupun melalui dubur.

Klitoris dan labia pada vagina hasil operasi memiliki tingkat sensitivitas, sehingga dapat menciptakan orgasme.

4. Kemandulan setelah operasi

Dengan mengubah kelamin melalui operasi, seorang transgender tidak dapat lagi memperoleh keturunan.

Seorang transgender dari pria ke wanita tidak dapat lagi mengeluarkan sperma akibat dibuangnya testis saat operasi.

Begitu pula pada wanita yang mengubah kelamin menjadi penis, biasanya rahim dan organ reproduksi lainnya ikut diangkat.

Maka dari itu, sebelum melakukan operasi kelamin, seorang transgender harus benar-benar berpikir matang mengenai keputusannya tersebut.

Karena apa yang sudah diubah tidak dapat dikembalikan seperti sedia kala.

Baca juga

Maia Estianty Jadi Dosen Tamu di Universitas Indonesia, Lihat Keseruannya Saat Mengajar 

Kehilangan 50 Kg Berat Badannya dalam 5,5 Bulan, Wanita Ini Justru Merasa Tertekan dengan Kulitnya

Lima Pantangan yang Perlu Anda Perhatikan Pasca-operasi Caesar

VIDEO: Apa yang Dilakukan Pilot saat Tahu Mantan Guru jadi Penumpang Pesawat Diterbangkannya?

5. Dapat menimbulkan gangguan mental hingga bunuh diri

Berhasil mengubah kelamin sesuai yang diinginkan tidak lantas menyelesaikan masalah bagi seorang transgender.

Karena seorang transgender harus dihadapkan dengan pandangan keluarga dan masyarakat yang mungkin masih belum dapat menerima hal tersebut.

Jika kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, maka dapat berujung pada masalah kejiwaan hingga percobaan bunuh diri.

6. Risiko kanker

Selain operasi kelamin, para transgender biasanya juga diberikan terapi hormon untuk mendukung perubahan fisik mereka.

Salah satu contohnya adalah pemberian estrogen untuk memperbesar payudara dan membentuk lekuk tubuh menyerupai wanita asli.

Akan tetapi hormon ini jika distimulasi berlebihan justru dapat memicu terjadinya kanker.

"Operasi kelamin yang dijalani oleh individu transgender merupakan pilihan atau hak yang bisa saja ditempuh," ujar dr. Theresia.

Ia berpesan, mengingat risiko dan konsekuensi yang akan mereka hadapi, sebaiknya tindakan operasi ini dipikirkan secara matang sebelum dilakukan, agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Baca: Pencipta Kartun Spongebob Stephen Hillenburg Meninggal Dunia karena Penyakit ALS, Idap Sejak 2017

Baca: Pilot Ketiduran, Bandara Terlewat Hingga 46 Kilometer

Baca: Banyak yang Berharap Ariel Noah Kembali Bersama Luna Maya, Ariel: Terlalu Banyak Asumsi Orang

Baca: Taurus dan 4 Pemilik Zodiak Ini Dapat Anda Jadikan Sahabat Setia

Berita ini sudah tayang di laman Klikdokter.com berjudul: 6 Fakta Mengenai Operasi Kelamin

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved