4 Rumor Mewahnya Pernikahan Crazy Rich Surabayan yang Dilangsungkan 1 Desember, Suvenir Emas 10 Gram
Hari ini 1 Desember 2018 bakal berlangsung resepsi pernikahan pasangan konglomerat Surabaya yang berjuluk Crazy Rich Surabayan, Jusup Maruta Cahyadi
Dilansir dari TribunJabar.id, Jusup Maruta Cahyadi adalah anak pengusaha kelapa sawit bernama Rendra Tjajadi.
Nama Rendra Tjajadi teryata tidak asing di pemberitaan mengenai bisnis kelapa sawit Indonesia.

Perusahaan Tjajadi yang bernama Best Group itu dikenal masuk jajaran lima besar perusahaan industri kelapa sawit terbesar dan terluas di Indonesia.
Dilansir dari halaman resmi Best Group, BestIndustryGroup.com, keluarga Tjajadi perusahaan ini dibangun sejak 1982.
Awalnya, Keluarga Tjahjadi melihat perubahan konsumsi masyarakat Indonesia dari minyak sayur menjadi minyak kelapa sawit.
Mula-mula Best Group menangani pasar domestik di Jawa Timur kemudian memperluas jaringan bisnisnya ke ke Bali, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera, hingga mendominasi Indonesia.
Selain minyak kelapa sawit, Best Group juga memproduksi margarin, pengganti minyak butter, getah kelapa sawit, hingga sabun.
Dihadiri Tamu Mancanegara
Sementara itu, dilansir dari TribunBali.com, Selasa (27/11/2018) Sekretaris Bali Wedding Association (BWA) Marcelino Wauran mengatakan pernikahan konglomerat tersebut akan dihadiri tamu undangan dari dalam Indonesia hingga mancanegara.
“Setahu saya sebagian tamu mereka bahkan dibayarin oleh couple. Tamu yang datang antara 100-500 tamu dari Indonesia dan luar negeri,” jelasnya.
Baca: Cara Menukarkan Uang Kertas Rupiah Pecahan Lama, Ingat Ini Batas Waktunya
Baca: VIDEO: Keunggulan Alquran Cordoba, Buat Kamu yang Ingin Menjadi Tahfiz
Marcel memperkirakan, dipilihnya Pulau Dewata karena selain terkenal sebagai destinasi pariwisata juga memang sangat diincar untuk destinasi wedding.
“Apalagi hotel Mulia adalah salah satu venue wedding paling besar untuk saat ini,” jelasnya.
“Ini belum ceremony, dan ekstra lainnya. Ya kalau estimasi saya bisa Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar, tergantung dari tempat dan makanan yang diambil,” kata Marcell.