Secuil Kisah Yayasan Bara Api dan Sahabat Ilmu Jambi, Bergumul dengan Anak Jalanan hingga Penjambret

Dia mengatakan ada tantangan besar yang dihadapi, misalnya saat mereka masuk ke sebuah kampung yang ada di kawasan Telanaipura.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Capture
NGOBROL SANTAI - Suang Sitanggang (News Manager Tribun Jambi), Vera (Pemerhati Pendidikan), Anggi (Sahabat Ilmu Jambi), Suci (Yayasan Bara Api) saat ngorbol santai dalam program Mojok @TribunJambi yang live di Fanpage Tribun Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Peran seorang guru tak bisa dilepaskan dari kemajuan suatu bangsa.

Guru berperan sangat besar menciptakan generasi yang berkualitas. Tanpa guru kita tidak akan jadi apa-apa.

Tiap 25 November pun diperingati hari guru, menghargai jasa mereka yang mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa.

Guru pada dasarnya bukan hanya yang bertugas di sekolah formal saja.

"Para pengajar di sekolah nonformal juga guru. Apalagi mereka yang mendedikasikan pengabdian untuk anak-anak yang kurang beruntung," ungkap Vera, seorang aktivis dan pemerhati pendidikan Jambi, dalam bincang santai di program Mojok @TribunJambi, Sabtu(24/11/2018).

Vera secara khusus mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh dua komunitas yang diisi anak-anak muda di Jambi, yang berjuang untuk pendidikan anak marjinal, yakni Sahabat Ilmu Jambi dan Yayasan Bara Api.

Baca: LIVE STREAMING: Ngobrol Asyik Guru Kaum Marginal (SIJ dan Bara Api) di Mojok @TribunJambi

Baca: LIVE STREAMING: Peringatan Hari Guru, Kisah Mengajar Anak Jalanan dan Orang Rimba

"Mereka mengajar anak-anak tanpa pamrih, bahkan masuk ke lokasi yang tidak mudah dijangkau orang, seperti anak jalanan," terang Vera.

Pada program Mojok @TribunJambi ini turut hadir perwakilan dari Sahabat Ilmu Jambi dan Yayasan Bara Api.

Anggi yang mewakili Sahabat Ilmu Jambi (SIJ) menyebut mereka sangat fokus pada pendampingan anak-anak golongan yang kurang beruntung di Jambi ini.

"Sekarang kami mendampingu anak-anak di Legok," ungkap Anggi.

Dia bilang sudah beberapa wilayah yang mereka sasar dalam tujuh tahun ini.

Baca: Pendidikan di Bungo Bermasalah, Kekurangan Guru hingga Guru Menolak Ditempatkan di Daerah

Baca: VIDEO: Apa yang Dilakukan Pilot saat Tahu Mantan Guru jadi Penumpang Pesawat yang Dioperasikannya?

Pendidikan yang mereka ajarkan bukanlah seperti yang di sekolah formal.

"Kami memang membantu mereka juga untuk baca tulis dan berhitung. Tapi selain itu kami juga mengajari anak-anak untuk pengetahuan lain, dan memotivasi mereka juga," terang Anggi.

Dia menyebut, untuk bisa masuk ke komunitas yang digarap, sangat banyak tantangan yang dihadapi.

"Penolakan itu sudah sering kami dapatkan. Tapi kami tidak menyerah begitu saja," ujarnya.

Hal senada disampaikan Suci, mewakili Yayasan Bara Api.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved