Begini Tanggapan Presiden Jokowi, Kajari Mataram, Hotman Paris dan Mahfud MD, Soal Kasus Baiq Nuril

Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kasus yang menjerat mantan guru honorer SMAN 7 Mataram, Baiq Nuril Maknun.

Editor: Deni Satria Budi
Kompas.com/fitri
Nuril menunjukkan surat permohonan penundaan eksekusi atas putusan MA 

Kali ini, Hotman Paris Hutapea membandingkan kasus Nuril dengan tindak yang dilakukan KPK saat hendak menangani satu kasus. Dan, terkait dengan itu, Hotman meminta seorang sahabatnya yang juga ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, untuk turun tangan menangani kasus tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikannya melalui akun instagram pribadi @Hotmanparisofficial pada Minggu (18/11/2018). Dalam video itu, Hotman diketahui sedang berada di Kota Prancis, tepatnya di jalanan Champ Elysee.

“Saya sudah sampai di Champ Elyssee, Kota Paris. Inilah Champ Elysee,” ucap Hotman, yang menggunakan kemeja lengan panjang.

Baca: Bupati, Tidak ada Mendali Emas dari Sepak Bola Ibarat Sayuran Kurang Garam

“Saya mau pesan kepada sahabat karib saya, Bamsoet. Bamsoet, Ketua DPR. KPK sering merekam pembicaraan bupati maupun pejabat untuk menangkap mereka.”

Ia lalu membandingkan tindakan penyadapan yang dilakukan KPK dengan aksi merekam telefon yang dilakukan Nuril.

“Nuril merekam pembicaraan telefon seksual dari bosnya. Bedanya apa?” tanya Hotman.

“KPK bisa menggunakan alat rekaman untuk memenjarakan orang, Nuril malah dipenjarakan sebagai korban.”

“Bamsoet, teman saya, ketua DPR. Tolong dibantu. Tolong turun tangan. Ini benar-benar menyentuh rasa keadilan, Nuril ini.”

Baca: PPP dan PKB akan Dampingi Maruf Amin Kampanye di 5 Wilayah Basis Muslim

Hotman memang menaruh perhatian besar terhadap kasus yang menimpa Baiq Nuril ini. Kendati dia berada di luar negeri dua minggu belakangan, pengacara asal Sumut ini terus menyuarakan dukungannya.

Melansir Instagram pribadinya, ia bahkan mengajak ketiga anaknya, bersama menganalisis permasalahan yang menimpa Nuril. Hotman beberapa kali juga mengajak warga Indonesia dan para ibu untuk memberikan dukungan kepada Nuril.

“Saya tidak ambisi politik. Kalau mau bisa bertarung jadi gubernur maupun bupati. Bahkan mungkin uang saya lebih banyak dari calon bupati atau gubernur. Tapi saya tidak tertarik politik,” sambung Hotman dalam video setelahnya.

Baca: Ramalan Zodiak Selasa 20 November 2018 - Hari Melelahkan Virgo, Cancer Sibuk Urusan Rumah Tangga

“Saya terus teriak soal ketidakadilan murni karena rasa kemanusiaan saya.” “Nuril Itu merekam pembicaraan bosnya. Dia dalam rangka membela haknya, merekam pembicaraan porno, eh malah bosnya yang membuat laporan polisi. Malah dia jadi terpidana si Nuril ini.”

“Sedangkan, aparat hukum, kepolisian kejaksanaan maupun KPK sering merekam pembicaraan orang, kemudian OTT. Bedanya di mana?”
“Tolong Jaksa Agung, perintahkan jangan sampai dieksekusi,” ujarnya.

Tanggapan Mahfud MD

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD juga angkat bicara soal kasus yang menjerat Baiq Nuril Maknun. Hal itu diungkapkan Mahfud melalui Twitter miliknya, @mohmahfudmd, Senin (19/11/2018).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved