Pasukan Inggris SAS Merasa Dipecundangi Oleh 'Pasukan Dunia Ketiga' yang Kini Bernama Kopassus

Dahulu Kopassus bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau sekarang dikenal dengan nama Kopassus.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
tribunnews
Kopassus 

Pasukan RPKAD yang baru datang segera mempersiapkan setiap detail untuk melakukan penyerangan.

Prajurit RPKAD yang terpilih kemudian ditugaskan untuk melakukan misi reconnaisance untuk memastikan kondisi medan secara lebih jelas.

Mereka juga memetakan pos tersebut dengan detail sehingga bisa menjadi panduan bagi penyusunan strategi penyerangan, termasuk detail jalur keluar masuknya.

Tugas recon ini sangat berbahaya, mengingat SAS juga secara rutin melakukan pengamatan ke posisi-posisi TNI.

Jika kedua recon tersebut berpapasan tanpa sengaja, bisa jadi akan terjadi kotak tembak yang akan membuyarkan rencana penyerangan.

Oleh karena itu, recon RPKAD sangat berhati-hati dalam menjalankan misinya.

Baca: Pengakuan Manajer Hotel, Tarif Prostitusi Online dari Mahasiswa hingga Ibu-ibu, Ada yang Kayak Model

Baca: Eks Bintang Film Dewasa Ini Mencari Belahan Jiwanya, Ini Sederet Syarat-syaratnya

Bahkan mereka menggunakan seragam milik prajurit zeni TNI AD untuk mengelabui musuh apabila terjadi kemungkinan mereka tertangkap atau tertembak dalam misi recon tersebut.

Setelah sebulan mempersiapkan penyerangan, pada 25 April 1965 gladi bersih dilakukan.

Dari tiga kompi RPKAD yang ada di pos Balai Karangan.

Komandan batalion, Mayor Sri Tamigen, akhirnya memutuskan hanya kompi B (Ben Hur) yang akan melakukan penyerangan.

Sementara 2 kompi lainnya tetap berada di wilayah Indonesia untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.

Dalam penyerangan ini, kompi B diharuskan membawa persenjataan lengkap.

Mulai dari senapan serbu AK-47, senapan mesin Bren, peluncur roket buatan Yugoslavia, dan Bangalore torpedoes, mainan terbaru RPKAD waktu itu, yang biasanya digunakan untuk menyingkirkan kawat berduri atau ranjau.

Selesai mengatur perbekalan, Ben Hur mulai bergerak melintasi perbatasan selepas Maghrib.

Karena sangat berhati-hati, mereka baru sampai di desa Mapu pada pukul 0200 dini hari.

Baca: Ditertibkan, Petugas Kembali Temukan Sekat Kamar di Lantai 3 Kincai Plaza.

Baca: Kronologi Saddil Ramdani Menghajar Wajah Wanita Desa Mlaras, Pemain Timnas jadi Tersangka

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved