Mengapa Baju TNI Loreng-loreng? Ternyata ini Penjelasan Dibalik Corak Tersebut

Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah memperingati hari jadinya yang ke-73, beberapa hari lalu, Jumat (5/10/2018).

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Jejaktapak.com
Ilustrasi Raider Kostrad 

Pada motif loreng seragam TNI terdiri dari tiga warna, yaitu hijau, hitam, dan cokelat.

ABA-ABA --- Pandam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim terpaksa memberikan aba-aba agar ribuan pasukan menghentikan yelyel pembangkit semangat saat acara peringatan Hari ulang tahun ke 69 Kodam III Siliwangi, di Lapangan Tembak, Gunung Bohong, Kota Cimahi, Rabu (20/5/2015).
ABA-ABA --- Pandam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim terpaksa memberikan aba-aba agar ribuan pasukan menghentikan yelyel pembangkit semangat saat acara peringatan Hari ulang tahun ke 69 Kodam III Siliwangi, di Lapangan Tembak, Gunung Bohong, Kota Cimahi, Rabu (20/5/2015). (TRIBUN JABAR / ZELPHI)

Masing-masing dari warna itu mewakili kondisi di Indonesia yang dipenuhi pepohonan, tanah, dan kayu.

Motif loreng pada seragam TNI disebut pola m 81 Woodland.

Motif tersebut mulai terkanal pada tahun 1981 dan digunakan oleh tentara Inggris saat berperang melawan Argentina memperebutkan Kepulauan Falkland atau Malvinas.

Maka tak heran jika sebagian orang menyebut motif loreng ini sebagai loreng loreng Malvinas.

Baca: MTQ ke 27 di Kota Medan, Kabupaten Batanghari Mengirimkan 11 Kafilah Terbaik

Baca: Saat Evakuasi Korban Tsunami Palu, Anggota TNI Temukan Brankas yang Isinya Mengejutkan

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved