Pernah Perang Tumpas Nazi, Rokus Barendregt Visser 'Bapak' Kopassus yang Mengerikan dari Belanda
Idjon Djanbi merupakan nama yang amat keramat di kalangan pasukan baret merah Indonesia.
Selang setahun berdinas, ia mengundurkan diri.
Ia lalu mendaftarkan diri sebagai operator radio di Pasukan Belanda ke-2 (2nd Dutch Troop).
September 1944, ia merasakan operasi tempurnya yang pertama bersama pasukan Sekutu dalam Operasi Market Garden.
Baca: Cepat & Berbahayanya Kopassus, Sampai-sampai 3 Pasukan Khusus yang Menggerikan ini Kalah Dibuatnya
Baca: Pasangan Mesum Kepergok Warga di Perumnas Jelutung, Digerebek Tengah Berhubungan Badan
Pasukan tempat Visser bertugas termasuk ke dalam Divisi Lintas Udara 82 Amerika Serikat.
Pengalaman berperangnya ini membuat dirinya kemudian mendapat tugas memimpin Korps Speciale Troepen, pasukan terjun elite Belanda.
Saat ditugaskan di Indonesia, dia diberi tugas untuk mendirikan sekolah terjun payung.
Tapi kemudian dia memilih berhenti dari militer Belanda karena bersimpati pada perjuangan rakyat Indonesia.
Visser kemudian masuk Islam dan berganti nama menjadi Idjon Djanbi.
Visser pun menikahi seorang perempuan Sunda.

Tak ingin menyia-nyiakan kemampuannya, Kolonel Kawilarang lalu merekrut Visser untuk membentuk pasukan elite TNI AD tahun 1952.
Berikut kemampuan mengerikan yang dimiliki oleh Idjon Djanbi
Pasukan Airborne di Operasi Market Garden
Kemampuan terjun tempur Visser tak diragukan lagi. Karena kepiawaiannya dalam hal airborne atau serangan lewat udara Visser diangkat sebagai komandan sekolah terjun payung (School Tot Opleiding Van Parachutisten) di Holandia, dan Bandung.
Visser merupakan satu diantara tentara yang diterjunkan dalam Operasi Market Garden di tahun 1944, operasi penerjunan tentara terbesar saat bertempur dengan Jerman pada Perang Dunia II.
Baca: 3 Sosok Mistis Mengikuti Anggota Kopassus yang Tersesat Dalam Hutan Seram Selama 18 Hari
Baca: 40 Orang Dikerahkan Untuk Padamkan Api di Desa Betung Muarojambi
Baca: Sudah Lebih 8.000 Warga Eksodus dari Palu, Masih Trauma dan Tertekan
Visser menjadi satu diantara tentara yang tak beruntung mendarat di Grave, Belanda tempat pertahanan pasukan Jerman.