Inilah Potret Nadia Murad, Mantan Budak Seks ISIS yang Raih Nobel Perdamaian 2018
Nadia Murad, merupakan seorang wanita asal Irak Yazidi yang disiksa dan diperkosa oleh militan ISIS.
Selama kurang lebih tiga bulan menjadi tawanan ISIS, Nadia berulang kali dipukuli, disiksa dan diperkosa.
Kekejaman ISIS masih tak berhenti di situ saja.
ISIS kemudian menggelar pasar budak untuk menjual para perempuan dan gadis Yazidi kepada siapa saja yang berniat membeli.
Baca: Nadia Murad Perempuan Yazidi Tuturkan Kisah Lari dari Budak Nafsu ISIS
ISIS juga memaksa para perempuan Yazidi untuk meninggalkan kepercayaan yang mereka anut sebelumnya.
Sebagai tambahan informasi, kelompok etnis Yazidi yang berbahasa Kurdi itu menganut sebuah agama kuno yang mempercayai satu Tuhan dan pemimpin para malaikat yang direpresentasikan dalam bentuk burung merak.
Terus dipukuli, disiksa dan diperkosa.
Rupanya penderitaan masih berlanjut ketika ia dipaksa menikah dengan anggota ISIS.
Nadia kembali disiksa, dipaksa menggunakan makeup dan dipaksa berpakaian ketat.
Karena tak tahan dengan berbagai penderitaan itu, akhirnya Nadia nekat melarikan diri dan berhasil selamat.
Ia mendapat bantuan dari sebuah keluarga Muslim asal Mosul, Irak.
Dengan berbekal surat-surat palsu, Nadia berhasil melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah Kurdi untuk kembali bergabung dengan ribuan pengungsi Yazidi lain yang ada di sana.
Di sanalah Nadia baru mengetahui jika enam saudara laki-laki dan ibunya tewas dibunuh ISIS.
Nadia kemudian dibantu sebuah organisasi yang membantu warga Yazidi untuk bisa bertemu dengan saudara perempuannya yang ada di Jerman.
Sejak itu, Nadia mulai mendedikasikan dirinya untuk berjuang dan menjadi aktivis anti-kekerasan terhadap perempuan.
Nadia menyebut perjuangan itu dengan 'perjuangan rakyat kami'.