Inilah Potret Nadia Murad, Mantan Budak Seks ISIS yang Raih Nobel Perdamaian 2018

Nadia Murad, merupakan seorang wanita asal Irak Yazidi yang disiksa dan diperkosa oleh militan ISIS.

Editor: Suci Rahayu PK
BBC/Getty
Nadia Murad Basee Taha, perempuan Yazidi korban kekerasan seksual oleh kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). 

Pergerakan dan perjuangan Nadia untuk terus melawan kekerasan terhadap perempuan ini telah dimulai jauh sebelum gerakan #MeToo dimulai.

Dilansir dari laman BBC (6/10/2018), setelah menerima hadiah Nobel Perdamaian Nadia mengatakan:

"Melihat hadiah ini, saya jadi teringat anggota keluarga yang hilang dan masih belum ditemukan, ada 1.300 wanita dan anak-anak yang masih ada di pengungsian.

Bagi saya sendiri, saya teringat ibu saya yang dibunuh oleh ISIS.

Penganiayaan terhadap minoritas harus diakhiri.

Kita harus bekerja sama dengan tekad untuk membuktikan bahwa kampanye genosida tidak akan gagal, tetapi mengarah pada akuntabilitas para pelaku dan keadilan bagi para korban", ujar Nadia Murad.

Sementara itu, presiden baru Irak, Barham Saleh menyebut penghargaan itu sebagai kehormatan bagi semua warga Irak yang memerangi terorisme dan kefanatikan.

Ini bukanlah penghargaan pertama yang diraih Nadia.

Pada tahun 2016, Nadia dianugerahi Penghargaan Hak Asasi Manusia Vaclav Havel oleh Dewan Eropa.

Ia juga pernah menyerukan pengadilan internasional untuk menilai kejahatan yang dilakukan ISIS dalam pidatonya di Strasbourg, Perancis.

Nadia Murad juga menjadi orang Irak pertama yang memenangkan penghargaan.

Keep inspiring, Nadia Murad! (Grid.Id)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved