Fahri Hamzah Bikin Polling Twitter Antara Bohong dan Aniaya Terkait Kasus Ratna Sarumpaet

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kembali menanggapi perihal polemik kasus Ratna Sarumpaet yang kini menjadi perhatian publik.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tribunnews
Ratna Sarumpaet 

TRIBUNJAMBI.COM - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kembali menanggapi perihal polemik kasus Ratna Sarumpaet yang kini menjadi perhatian publik.

Melalui akun Twitternya @Fahrihamzah pada Rabu (3/10/2018), Fahri membuat polling tentang pengakuan Ratna Sarumpaet.

Fahri bertanya kepada warganet hal mana yang hoaks; pengakuan dianiaya atau pengakuan berbohong.

Baca: Komentari Luka Ratna Sarumpaet, Andi Arief: Jangan-jangan Tompi Dokter Kardus, Masuk Kuliah Nyogok

Hasilnya, sebagian besar, yakni 66 persen warganet menyebutkan bahwa 'pengakuan dianiaya' lah yang hoaks.

Sementara itu, 34 persen warganet memilih bahwa 'pengakuan berbohong' lah yang hoaks.

Fahri Hamzah membuat polling terkait pengakuan Ratna Sarumpaet. (Capture Twitter @fahrihamzah)

Lebih lanjut, mantan politisi PKS ini menyebut bahwa dirinya telah memaafkan Ratna Sarumpaet dan hal ini pun memudahkannya untuk mengambil sikap.

Ia pun meminta semua pihak untuk menghentikan spekulasi tentang kasus ini, termasuk teori konspirasi bahwa Ratna Sarumpaet tengah berada dalam tekanan.

Fahri meminta Ratna untuk menenangkan diri, mundur sejenak dari politik dan mundur dari tim kampanye.

Baca: Komentari Luka Ratna Sarumpaet, Andi Arief: Jangan-jangan Tompi Dokter Kardus, Masuk Kuliah Nyogok

Wakil Ketua DPR ini juga tak menyalahkan pihak-pihak yang membela Ratna, misalnya Prabowo Subianto, Amien Rais dan Fadli Zon sebab aktivis tersebut merupakan orang terkenal dan punya reputasi baik.

Kabarnya, Prabowo datang untuk memenuhi undangan aktivis Hariman Siregar karena simpati terhadap kasus tersebut.

Fahri menyebut bahwa tak ada yang salah dengan semua simpati, pembelaan, serta kebangkitan masyarakat sipil, yang salah hanyalah kebohongan semata.

Terakhir, Fahri mengingatkan semuanya agar jangan berbohong, apalagi jika sudah menjadi orang besar sebab bisa kehilangan kepercayaan dan merusak keadaan.

"Kalau ibu @RatnaSpaet telah meminta maaf dan mengakui kebohongan yang ia ciptakan. Saya memaafkannya karena telah ikut membelanya Padahal ia berpura2 dianiaya. Tapi pengakuannya telah memudahkan kita mengambil sikap.

Baca: Jaka, Rapid, dan Supriadi Divonis Majelis Hakim PN Jambi karena Narkotika

Kita hentikan spekulasi soal ibu @RatnaSpaet meski ada yg berpikir teori konspirasi bahwa dia dalam intimidasi. sudahlah, beliau sudah berani mengakui dan meminta maaf. Sekarang, sebaiknya beliau cooling down Aja. Mundur Sejenak dari politik, mundur dari Tim kampanye.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved