Kisah Jenderal Legendaris AS, Serang Irian dengan Korban 'Hanya' 14.000 Pasukan
Seperti jenderal Erwin Rommel, iapun suka berada di front, di tengat-tengah serdadunya yang lagi bertarung tanpa mengacuhkan
Akan tetapi pribadi yang kuat ini tentu mudah menyebabkan konflik dengan atasannya (jenderal Marshall, kepala staf tentara Amerika) dan kemudian dengari Presiden Truman.
Terutama para rekannya merasakan sekali ambisinya yang besaar dan kepala batunya.
Sebaliknya kepandaiannya sebagai ahli perang yang dapat mencapai kemenangan dengan kerugian seminimalnya diakui oleh umum.
Misalnya tentang strteginya di kepulauan sebelah timur Irian (kepulauan Admiralties) seorang penulis yang tenang mengakui, bahwa MacArthur berhasil “mempercepat tercapainya kemenangan sedangkan jumlah yang mati dan luka di antara serdadunya dapat dikurangi.” (John Miller Command Decisions, edited by Hanson W. Baldwin, 1959, p.224)
Pihak admiral-admiral Amerika menghendaki serangan pada Jepang secara langsung, dari Hawai terus ke Tokyo.
Sebaliknya MacArthur menghendaki rute melalui Irian dan Filipina ke Tokyo. Akhirnya kedua-duanya dijalankan.
Akan tetapi ternyata pilihan MacArthur lebih ringan bagi rakyat Amerika.
Dalam operasi di seluruh wilayah Irian, dari tahun 1942 sampai 1944 MacArthur hanya menderita kerugian kira-kira 16.000 pasukan dan 2.500 perwira.
Sedangkan ketika hak armada Amerika merebut pulau-pulau kecil antara Hawaii dan Tokyo, kerugian Amerika pukul rata di setiap pulai (seperti Saipan) sudah kira-kira begitu besar.
Strateginya di wilayah Irian itu mengagumkan karena kecepatannya dan di luar dugaan lawan: menyerang disini, meloncati, lawan di situ (leap frogging), sampai mendarat di Filipina dan dengan bangga dapat mengatakan, “I have returned”, aku telah kembali, sebagai pemenang kali ini.
Kepandaiannya sebagai militer kembali ternyata di medan Perang Korea (1950) ketika ia menyerang lawan-lawannya secara tak terduga, dari belakang, yaitu di Inchon, dan dengan begitu secara cepat dapat merebut Seoul.
Mengapa akhirnya MacArthur diberhentikan oleh Presiden Truman?
Bukan terutama karena perbedaan pendapat tentang strategi, melainkan karena kebiasaan MacArthur melampaui Truman dan secara langsung mengemukakan pendapat kepada publik, dan dengan demikian merongrong kewibawaan dan kedudukan Truman.
Ia sangat sayang pada ibunya, yang sakitan. Dalam tahun 1923 dokter mengatakan kepada MacArthur, bahwa ibunya tak bisa hidup lebih dari beberapa hari saja.
Setelah menghaturkan terima kasih kepada dokter, ia ke rumah sakit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/05092018_douglas-macarthur_20180905_142355.jpg)