Serbuan 5 Anggota Kopassus Buat Pemberontak Kocar-kacir ke Hutan yang Jumlahnya Capai Ratusan
Kisah pasukan khusus Indonesia dalam perjuangan di masa lampau sungguh banyak yang bisa dikupas dan menarik diketahui.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah pasukan khusus Indonesia dalam perjuangan di masa lampau sungguh banyak yang bisa dikupas dan menarik diketahui.
Tahun 1958 terjadi pemberontakan PRRI di Sumatera.
Operasi gabungan pun dilakukan oleh TNI.
Operasi militer yang dinamakan Operasi Tegas ini mengirimkan pasukan gabungan termasuk diantaranya yakni RPKAD atau sekarang bernama Kopassus.
Pesawat pemburu dan pesawat pembom dikirimkan untuk membombardir Lapangan Udara Simpang Tiga di Pekanbaru yang merupakan markas dari pemberontak.
Pesawat inilah yang akan membuka jalan bagi pesawat-pesawat yang mengangkut para personel TNI yang akan diterjunkan melakukan serangan darat untuk memukul pemberontak.
Disalah satu C-47 Dakota yang membawa pasukan penyerbu, terdapat Letnan Satu Leordanus Benny Moerdani, Komandan Komp A RPKAD sebagai Danki.

Baca: Bukan Jonatan Christie, Ternyata Maria Selena Lebih Melirik Pebulutangkis ini saat Buka Baju
Baca: Pemprov Jambi Rapatkan Soal Jalur Sridadi Hingga Tempino, Jangan Berandai-andai, Harus Tegas
Selain itu juga ada Kopral Sihombing seorang penembak SMR, Letda Soeweno, dan Letda Dading Kalbuadi, Letda C.I.Santoso.
Dan pasukan penyerbu pun diterjunkan, tak butuh waktu lama untuk memukul mundur pasukan pemberontak.
Meski dilengkapi dengan senjata modern ternyata pasukan pemberontak tak memilik semangat juang tinggi.
Mereka yang tak menyangka dapat serbuan dari pasukan TNI lari kocar-kacir menyelamatkan diri ke hutan. Dan lapangan udara pun dapat dikuasai oleh TNI.
Usai menguasai Lapangan Udara, Letkol Udara Wiriadinata, Wakil Komandan Operasi Tegas memerintahkan Benny dan pasukan Kopassus untuk menuju ke Kota Pekanbaru.
Baca: Pakai Strategi Sandiwara, 5 Prajurit Kopassus Gertak Ratusan Pemberontak Sampai Lari Ketakutan
Baca: VIDEO: Karena Ilmu Ini, Jenderal AS di Pentagon Curigai Kopassus Pakai Sihir
Benny Moerdani
Meski tidak ada satupun prajurit RPKAD yang pernah bertugas di Pekanbaru Benny pun menerima perintah tersebut.
Lima orang anggota pasukan Komando itu pun mengendarai jeep rampasan dari pemberontak mengendarainya menuju ke pusat kota.
Lima prajurit kopassus yang nekat ini bergerak menyerbu Pekanbaru.
Entah kebetulan, diatas Benny melayang-layang 2 pesawat P-51 Mustang.
Satu diantara lima orang yang melakukan penyerbuan membuat "sandiwara" kontak palsu dengan pesawat yang sedang melayang-layang diudara.

Kebetulan di belakang Jeep ada pesawat radio dengan antenna yang menjulang tinggi, sehingga sepanjang perjalanan ke Pekanbaru mereka berbicara seolah-olah ada kontak antara RPKAD yang di Jeep dengan Mustang.
Padahal sama sekali tidak ada, cuma sandiwara mereka saja.
Sandiwara tersebut ternyata manjur, ketika Jeep Benny melewati 1 Detasemen Polisi berkekuatan 1 Kompi yang masih dikuasai pemberontak, mereka menurut saja ketika digertak agar meletakkan senjata.

Kejadian seperti ini berlangsung beberapa kali, dan dengan mudah tanpa perlawanan Pekanbaru direbut dari tangan PRRI.
Bahkan 5 personel RPKAD ini juga tak gentar menuju ke arah para pemberontak yang disebut-sebut menyiapkan serangan balasan.
Benny meluncur dengan Jeep yang sekarang sudah dipersenjatai SMR Browning 30.
Ditepi sebuah Dusun dipinggir sungai, tiba-tiba Benny bertatapan muka dengan pemberontak.
Baca: Dari 20 Puskesmas Baru 10 Yang Terakreditasi, Target Pemkot Jambi 2019 Sudah 100 Persen
Baca: Manchester United Mesti Kalah 0-3 dari 11 Pemain yang Lebih Murah dari Paul Pogba
Baca: Dapat Bonus Besar, Jonatan Christie Ingat Korban Gempa Lombok dan Akan Sumbangkan Bonusnya
Reflek Benny yang memegang kemudi menghentikan kenderaannya dan ke-5 mereka berhamburan mencari perlindungan.
Tanpa disangka, pasukan pemberontak yang juga kaget juga berhamburan berusaha mendorong rakit menyeberangi sungai.
Dari balik tanggul, Kopral Sihombing telah mengokang senapan 7.62 nya siap memberondongkan peluru.
Namun Benny memerintahkan untuk tidak menembak mengingat pasukan tersebut juga telah melarikan diri.
Dari balik perlindungannya, dengan Browning M30 yang mampu menghamburkan 600 butir peluru per menit, pasukan PRRI yang kocar kacir itu dapat saja di bantai dengan mudah.
Tapi bagaimanapun, peperangan melawan saudara sendiri menimbulkan rasa tidak nyaman dihati masing-masing pihak.
Apalagi menilik kenyataan, bahwa andaikan tadi pada saat pasukan Benny yang hanya terdiri dari 5 orang itu benar-benar mendapatkan perlawanan oleh pasukan PRRI yang jumlahnya ratusan tersebut.
Serta adanya sejumlah Bazooka yang dipanggul oleh mereka, bisa dikatakan dalam sekali tembak dengan Bazooka saja, pasukan Benny akan gugur semua.
Baca: Tiga Wanita Cantik ini Rela Cuti Kerja Demi Lihat Jonatan Christie Buka Baju Lagi
Baca: 12 Orang Ditangkap Saat Lagi Kumpul-kumpul, Polisi Temukan Tiga Bong Sabu
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: