Bocah Pemanjat Tiang Bendera 'Dilirik' Panglima TNI Atas Aksinya Agar Merah Putih Terus Berkibar

Usai mendapat perhatian dari Menteri pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawai, bahkan pengacara kondang sekelas Hotman Paris.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/TribunJambi.com
Yohannes Ande Kalla dan Panglima TNI 

TRIBUNJAMBI.COM - Usai mendapat perhatian dari Menteri pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawai, bahkan pengacara kondang sekelas Hotman Paris.

Johannes Adekalla juga dilirik oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Lewat siaran pers melalui Puspen TNI, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan apresiasi kepada Johannes Ande Kalla siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Silawan, Atambua.

Hadi salut atas keberanian Johannes memanjat tiang bendera yang talinya macet saat upacara kemerdekaan HUT RI ke-73 tahun 2018, di Pantai Motaain Desa Silawan, Kec. Tasifeto Timur, Kab. Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/8/2018) kemarin.

“Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan apresiasi berupa Bea Siswa atas keberanian dan aksi heroik Johannes Adekalla," kata Kapuspen TNI Mayjen M Sabrar Fadhilah di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

"Keberanian Johannes, membuat bendera Merah Putih dapat dikibarkan dalam upacara tersebut,” sambungnya.

Baca: Kronologi  Siswa SMP Pemanjat Tiang Bendera di Belu, Sedang Dirawat di Tenda Karena Pingsan

Baca: Kisah Angkatan Udara Indonesia Merampas Pangkalan Udara Jepang Hingga Jadi Basis Kekuatan TNI AU

Masih kata M Sabrar, aksi yang dilakukan secara spontan oleh Johannes Adekalla pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan HUT RI ke-73 tahun 2018, dengan Inspektur Upacara Wakil Bupati Belu JT Ose Luan, sangat luar biasa dan dapat menggugah rasa nasionalisme warga bangsa lainnya.

“Atas aksi heroiknya, Panglima TNI mengapresiasi dengan memberikan penghargaan kepada Johannes Adekalla berupa Bea Siswa hingga lulus SMA," katanya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (TRIBUNJAMBI/RIAN BACKEND)

Setelah lulus SMA, Johannes akan mendapat prioritas apabila ingin menjadi Prajurit TNI serta mengundang Johannes ke acara pembukaan Asian Games ke-18 pada hari ini di Jakarta,” ucapnya.

M. Sabrar juga mengatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia banyak yang mengapresiasi atas sikap yang ditunjukan Johannes.

5 Fakta Unik Siswa Panjat Tiang Bendera, Gak Disangka Joni Sakit Perut dan Tiduran saat Upacara

17 Agustus - Rok Melorot, Sepatu Lepas hingga Tali Bendera Putus, Inilah 8 Insiden Heboh Paskibra

“Mereka merasa terharu, meneteskan air mata dan bangga setelah melihat video aksinya yang viral di media sosial,” ungkapnya.

Yohanes bocah asal Belu panjat tiang bendera
Yohanes bocah asal Belu panjat tiang bendera

Lebih lanjut, Kapuspen TNI menyampaikan bahwa dilihat dari video, kejadiaannya bermula saat petugas pengerek bendera mengalami kesulitan saat mengibarkan bendera Merah Putih karena ikatan bendera terlepas dan nyangkut diujung tiang.

Viral Video Siswa SMP Panjat Tiang Bendera, Inilah Dia Joni yang Bikin Heboh

Malam Minggu, Taurus Sedang Baper dan Cancer Ingin Habiskan Waktu dengan Kekasih

“Disaat semua orang kebingungan karena kejadian tersebut, muncul dari barisan anak berpakaian seragam SMP tanpa ada yang menyuruhnya dengan gagah berani tanpa rasa takut langsung memanjat tiang bendera,” ujarnya.

“Pemandangan mendebarkan pun disaksikan oleh ratusan peserta upacara. Remaja yang belum diketahui namanya ini pun, perlahan-lahan memanjat tiang tinggi itu dan hanya membutuhkan waktu tidak sampai satu menit untuk mencapai puncak tiang serta membereskan masalah,” tambahnya.

Baca: 65 Jam Pesawat Woyla Dibajak Teroris, Kopassus Bebaskan Hanya Dalam Waktu 3 Menit

Baca: Kisah Anggota Kopassus Diremehkan Wartawan Thailand, Akhirnya Tumpas Semua Pembajak Pesawat

Lanjut, M Sabrar mengatakan bahwa saat hendak turun, peserta upacara pun bersorak dan bertepuk tangan. Para aparat telah menunggu di bawah untuk membantu anak kecil itu.

Diketahui bahwa bocah kecil pemberani tersebut bernama Johannes Adekalla, pelajar kelas VII SMP Negeri Silawan putra dari Bapak Victorino Fahik Marschal dan Ibu Lorenca Gama.

"Atas keberaniannya tersebut akhirnya upacara 17-an dapat dilanjutkan dan sang Merah Putih dapat dikibarkan,” tutup M Sabrar.

(*/cr9/tribun-medan.com)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved