Jurus Tukang Akik Ramalkan Soeharto Sejajar Dengan Soekarno, Ibu Tien Sempat Tak Percaya

Pria itu lalu mengeluarkan ‘jurus’ baru, mengaku bisa meramal nasib seseorang. Ibu Tien tertarik dan ingin mendengarkan ceritanya.

Editor: bandot
Jenderal Soeharto (kiri) dilantik menjadi anggota Kabinet Indonesia oleh Presiden Soekarno, 29 Juli 1966. | Kompas.com 

Pria keturunan India itu, suatu hari mampir ke rumah Soeharto di Jl Agus Salim, Jakarta.

Ketika itu Soeharto berpangkat mayor jenderal dan menduduki posisi cukup penting Pangkostrad.

Entah siapa yang mengajak pria itu mampir ke rumah Pangkostrad.

Baca: Tak Dendam, Ini Kisah Soeharto Terima Kunjungan Mahasiswa Usai Lengser Dari Kursi Presiden

Yang jelas, pria itu diterima Ibu Tien Soeharto, sang pemilik rumah.

Setelah dipersilakan duduk, pria itu menawarkan barang dagangannya, berupa batu-batu permata yang berwarna-warni.

Sayangnya ketika berbagai jenis permata itu ditunjukkan, Ibu Tien tidak begitu tertarik.

Pria itu lalu mengeluarkan ‘jurus’ baru, mengaku bisa meramal nasib seseorang.

Sontak Ibu Tien menjadi tertarik dan ingin mendengarkan ceritanya.

"Sekedar mengisi keisengan saya setuju saja. Setelah orang itu melakukan cara-cara sesuai 'ilmunya', ia lalu menceritakan keadaan masa lalu saya. Banyak yang cocok. Saya jadi penasaran sehingga ingin tahu lebih lanjut apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang," kenang Ibu Tien seperti yang terungkap dalam buku otobiografinya berjudul Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia.

Baca: Ketika Soekarno Dikawal Yakuza, Mafia Jepang yang Ditakuti Saat Datang ke Negeri Matahari Terbit

Dilansir dari Intisari, dialog pun berlanjut, hingga akhirnya mengarah kepada nasib Soeharto.

Lagi-lagi sang penjual akik mempertontokan 'jurus’-nya.

Ibu Tien terpana. "Madam.. Suami Madam akan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan presiden yang sekarang, Soekarno," kata pria itu.

Mendengar penjelasan itu, Bu Tien hanya tersenyum dan mengaku tidak percaya dengan sang peramal.

"Ah, tak mungkin…. Suami saya hanya seorang perwira tinggi TNI AD. Sebagai Panglima Kostrad. Sesekali hanya mewakili Menteri/Panglima AD. Itupun sudah berat sekali. Saya tidak percaya," katanya.

Sang peramal mengaku tak akan memaksakan Bu Tien untuk mempercayai ramalannya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved