Mengerikan! Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883, Tsunami 30 Meter dan Lenyapkan Pulau-pulau Sekitar

Bahkan pada Sabtu (14/7/2018) Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak 398 kali dengan amplitudo 24 sampai 58 mm, durasinya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Erupsi G Anak Krakatau pada 21/6/2018 

Kapal-kapal yang berlayar jauh hingga ke Afrika Selatan juga melaporkan guncangan tsunami, dan mayat para korban terapung di lautan berbulan-bulan setelah kejadian.

Kota Merak, Banten luluh lantak oleh tsunami, serta kota-kota di sepanjang pantai utara Sumatera hingga 40 km jauhnya ke daratan.

Akibat letusan G. Krakatau, pulau-pulau di Kepulauan Krakatau hampir seluruhnya menghilang, kecuali tiga pulau di selatan.

Gunung api kerucut Rakata terpisah di sepanjang tebing vertikal, menyisakan kaldera sedalam 250-meter (820 ft).

Dari dua pulau di utara, hanya pulau berbatu bernama Bootsmansrots yang tersisa; Poolsche Hoed juga menghilang sepenuhnya.

Setahun setelah letusan, rata-rata suhu global turun 1,2° C. Pola cuaca tetap tak beraturan selama bertahun-tahun, dan suhu tidak pernah normal hingga tahun 1888 atau lima tahun sejak letusan.

Baca: VIDEO: Dicari hingga Tengah Malam, Pria di Kudus Ditemukan Tewas Memeluk Pohon Sukun

Tidak ada catatan sejarah yang mencatat berapa lama dampak yang ditimbulkan akibat letusan Gunung Krakatau dan dampak ikutannya seperti tsunami, longsor, wabah penyakit, gagal panen dan lainnya.

Begitu juga jumlah masyarakat yang mengungsi juga tidak ada dalam catatan sejarah. Kerugian yang ditimbulkan akibat letusan Gunung Krakatau sangat besar.

Belanda memerlukan waktu puluhan tahun untuk kembali membangun dan memulihkan perkebunan dan pertanian di wilayah Hindia Belanda.

Jadi letusan 1883 akan sulit terulang kembali. Letusan-letusan yang terjadi hampir setiap hari dari Gunung Anak Krakatau adalah fenomena biasa.

Seperti halnya anak dalam fase pertumbuhan, Gunung Anak Krakatau juga meletus untuk membesar dan meninggikan tubuhnya.

Letusan-letusan yang dihasilkan tidak pernah besar karena energi magma yang naik ke permukaan juga tidak besar.

Tidak akan menghasilkan tsunami seperti halnya 1883.

Jadi masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. PVMBG terus memantau aktivitas vulkanik.

Meski ratusan kali meletus per hari status tetap tidak dinaikkan karena tidak membahayakan.

Yang penting masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau.

BNPB, BPBD, dan aparat pemerintah pasti akan mengambil langkah-langkah penanganan jika kondisinya membahayakan masyarakat.

(Diambil dari berbagai sumber pustaka)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883, Tsunami 30 Meter dan Lenyapkan Pulau-pulau Sekitar, http://jabar.tribunnews.com/2018/07/16/dahsyatnya-letusan-gunung-krakatau-tahun-1883-tsunami-30-meter-dan-lenyapkan-pulau-pulau-sekitar?page=all

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved