Mengerikan! Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883, Tsunami 30 Meter dan Lenyapkan Pulau-pulau Sekitar

Bahkan pada Sabtu (14/7/2018) Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak 398 kali dengan amplitudo 24 sampai 58 mm, durasinya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Erupsi G Anak Krakatau pada 21/6/2018 

Tidak akan terjadi letusan yang besar karena energi yang ada tidak besar.

Bahkan beberapa ahli mengatakan perlu minimal 3 abad lagi untuk menghasilkan letusan yang besar dari Gunung Anak Krakatau tetapi tidak akan sedahsyat tahun 1883.

Jadi tidak perlu dikhawatirkan dengan letusan yang berlangsung sekarang.

Bagaimana letusan Gunung Krakatau 1883?

Baca: Data Pentingmu Hilang di WhatsApp Saat Berkirim Pesan? Jangan Panik, Begini Cara Mengembalikannya

Letusan Krakatau 1883 terjadi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), yang bermula pada tanggal 26 Agustus 1883 (dengan gejala pada awal Mei) dan berpuncak dengan letusan hebat yang meruntuhkan kaldera.

Pada tanggal 27 Agustus 1883, dua pertiga bagian Krakatau runtuh dalam sebuah letusan berantai, melenyapkan sebagian besar pulau di sekelilingnya.

Aktivitas seismik tetap berlangsung hingga Februari 1884. Letusan ini adalah salah satu letusan gunung api paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah, menimbulkan setidaknya 36.417 korban jiwa akibat letusan dan tsunami yang dihasilkannya.

Dampak letusan ini juga bisa dirasakan di seluruh penjuru dunia.

Fase Puncak Letusan G. Krakatau

Baca: Video Detik-detik Mencekam Perampokan Toko Emas di Merangin, Penjaga Toko Sampai Tiarap di Lantai

Tanggal 25 Agustus, letusan semakin meningkat. Sekitar pukul 13.00 tanggal 26 Agustus, Krakatau memasuki fase paroksimal.

Satu jam kemudian, para pengamat bisa melihat awan abu hitam dengan ketinggian 27 km.

Pada saat itu, letusan terjadi terus menerus dan ledakan terdengar setiap sepuluh menit sekali.

Kapal-kapal yang berlayar dalam jarak 20 km dari Krakatau telah dihujani abu tebal, dengan potongan-potongan batu apung panas berdiameter hampir 10 cm mendarat di dek kapal.

Tsunami kecil menghantam pesisir Pulau Jawa dan Sumatera hampir 40 km jauhnya pada pukul 18.00 dan 19.00.

Pada 27 Agustus, empat letusan besar terjadi pukul 05.30, 06.44, 10.02, dan 10:41 waktu setempat.

Pada pukul 5.30, letusan pertama terjadi di G. Perboewatan, yang memicu tsunami menuju Teluk Betung.

Baca: 2 Kg Emas Digasak Perampok Siang Bolong Ditengah Pasar Muara Delang, Merangin

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved