Mengapa Banyak Pesepak Bola Meludahkan Minumannya Saat Piala Dunia 2018?

Salah satunya kebiasaan banyak pesepak bola untuk memuntahkan kembali air yang diminumnya ketika jeda.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
KOMPAS
Dele Alli meludahkan air minumnya 

TRIBUNJAMBI.COM - Piala Dunia hampir mendekati final.

Banyak kejadian dan perilaku tak terduga selama pertandingan.

Salah satunya kebiasaan banyak pesepak bola untuk memuntahkan kembali air yang diminumnya ketika jeda.

Baca: Kekurangan Petugas Pemeliharaan, PLN Janji Segera Tindaklanjuti Kabel yang Mulai Menyentuh Tanah

Baca: File Rahasia Bisa Disembunyikan Menggunakan Kalkulator di Smartphone, Silakan Coba Sendiri

Perilaku seperti ini cukup sering terjadi.

Setidaknya beberapa pemain Inggris seperti Harry Kane dan Delle Alli, juga bintang Portugal Cristiano Ronaldo melakukan kebiasaan tersebut.

Hal ini memunculkan pertanyaan, mengapa mereka melakukannya?

Tentu setiap pemain mungkin punya alasannya masing-masing saat meludahkan air minumnya.

Tapi menurut laporan New York Times, Rabu (11/07/2018), beberapa pemain mungkin mempraktikkan "pembilasan karbohidrat".

Baca: Jatuh Hati dengan Pramugrari Cantik yang Ada dalam Lukisan, Begini Cara Bung Karno Mendapatkannya

Baca: Inginkan Anak Laki-laki? Ada Tekniknya Dalam Berhubungan Intim Untuk Mendapatkannya

Praktik dilakukan dengan cara berkumur dengan ciran karbohidrat selama lima hingga 10 detik kemudian meludahkannya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut bisa meningkatkan kinerja atletik berintensitas tinggi yang berlangsung sekitar satu jam.

Salah satunya adalah sebuah studi review pada 2014.

Penelitian itu menganalisis data dari 11 penelitian sebelumnya tentang pembilasan karbohidrat.

Para peneliti menemukan bahwa dalam 8 penelitian, peningkatan karbohidrat meningkatkan waktu kinerja dalam kegiatan seperti bersepeda dan berlari selama satu jam.

Namun, tiga penelitian lainnya menunjukkan bahwa praktik tersebut tidak memiliki efek apa pun pada kinerja atletik.

Meski begitu, secara keseluruhan, studi ini menunjukkan pembilasan karbohidrat memberikan manfaat kinerja atletik walau kecil.

Baca: Zvonimir Boban, Legenda Sepak Bola Kroasia yang Tendangan Karatenya Jadi Satu Pemicu Perang

Baca: Ternyata Kematangan Pisang Pengaruhi Manfaatnya Buat Tubuh

Peningkatan kinerja tersebut hanya sekitar 2 hingga 3 persen saja.

Dr Souvar Poddar, dokter olahraga di UCHealth, Denver mengatakan bahwa ini tentang dorongan yang sama dari orang-orang yang menelan cairan karbohidrat selama latihan ketahanan.

Dengan tidak menelan karbohidrat, para atlet menghindari masalah pencernaan.

Misalnya saja jika cairan tersebut terlalu pekat maka tubuh harus memproduksi lebih banyak cairan untuk mengencerkannya, kata Dr Michael Joyner, ahli fisologi olahrada di Mayo Clinic Minnesota.

Walau begitu, para peneliti tidak yakin bagaimana pembilasan karb memperbaiki kinerja.

Baca: Terbuat dari 30 Ribu Botol Bekas, Lihat Yuks Rumah Ridwan Kamil yang Harga Sewanya Rp3,5 Juta Sehari

Baca: Arkeolog Temukan Kuil Kuno Suku Aztec Usai Meksiko Diguncang Gempa 7.1 SR

Salah satu hipotesis yang dipercaya adalah reseptor karbohidrat di mulut mengaktifkan area tertentu di otak, yang pada gilirannya meningkatkan fungsi motorik, atau gerakan tubuh, Poddar.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ketika orang memiliki rasa manis pada mulut mereka, itu dapat mengubah persepsi tentang seberapa keras mereka bekerja, kata Joyner.

Artinya, bahkan tanpa menelan cairan, cairan karbohidrat yang manis dapat membantu orang merasa segar atau lebih termotivasi, kata Joyner.

Namun, untuk diketahui, sebagian besar penelitian terkait pembilasan karbohidrat dilakukan pada pesepeda.

"(Sehingga tidak jelas bagaimana manfaat ini) bisa diterjemahkan pada situasi berisiko tinggi seperti Piala Dunia," ujar Joyner dikutip dari Live Science, Kamis (12/07/2018).

Meskipun sains belum sepakat tentang manfaat pembilasan karbohidrat ini, Poddar menyebut ada beberapa keunggulan dari metode ini.

Baca: Pelatih Prancis Punya Catatan Cemerlang di Laga Final, Akan Kah Prancis Juarai Piala Dunia 2018

Baca: Akankah Nikola Kalinic Menyesal? Pemain yang Enggan Bermain & Dipulangkan oleh Pelatih Kroasia

"Metode (ini) relatif praktis, mudah diakses, dan ada kemungkinan sedikit kelemahan," kata Poddar.

Poddar juga menekankan bahwa memuntahkan larutan karbohidrat bukanlah sesuatu bisa dilakukan untuk olahraga lari maraton atau melakukan latihan yang berlangsung lebih dari satu atau dua jam.

Dia mengatakan, dengan latihan jangka panjang, manusia perlu mengonsumsi lebih banyak karbohidrat untuk mengisi otot-ototnya.

SUMBER: Intisari Online

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved