Kisah Kakek yang Terbangun Saat Jenazahnya Dimandikan! 3 Kali Mati Suri dan Bisa Lihat Tempat ini

Biasanya, orang-orang dengan pengalaman tersebut merasa takut dan ingin memperbaiki hidupnya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TribunJakarta.com/Rafdi Ghufran
Muhammad Tubagus Hasagiri (98) saat ditemui TribunJakarta.com di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (25/5/2018) 

Penelitian ini pun dipublikasikan di Frontiers in Human Neuroscience.

Baca: Ingat Soal Apple Tuntut Samsung Beberapa Tahun Lalu? Nah, Kini Samsung Menjawabnya

“Tujuan penelitian kami adalah untuk menyelidiki distribusi frekuensi dari keistimewaan ini, baik secara global maupun narasi, serta urutan temporalitas yang paling sering dilaporkan dari keistimewaan pengalaman yang berbeda,” kata Charlotte Martial, peneliti dari University of Liège.

Dari seluruh responden, 80 persen merasakan kedamaian, 69 persen melihat cahaya yang terang, dan 64 persen menemui ‘sosok’ lain.

Hanya 5 persen yang merasakan ‘berpikir cepat’ dan 4 persen menggambarkan apa yang disebut sebagai penglihatan prekognitif—penglihatan masa depan.

Baca: Ini Dia, Tempat Ngabuburit Paling Asyik di Jambi

Dari segi kronologi, 22 persen responden mengaku telah mengalami pemisahan roh dari tubuh, diikuti dengan menyusuri terowongan, melihat cahaya terang, dan merasakan kedamaian.

Sepertiga dari mereka mengalami sensasi pemisahan roh dan akhirnya kembali lagi ke tubuh.

“Ini menunjukkan bahwa mati suri tampaknya diawali oleh pemisahan roh dari tubuh, dan berakhir ketika roh kembali ke dalam tubuh,” ucap Martial.

Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian semacam ini.

Responden dipilih berdasarkan kemauan mereka sendiri.

Baca: VIDEO: Monitoring Pejabat Kemenhub di Jambi Terkait Kesiapan Angkutan Mudik, Ini Hasilnya

Responden yang kurang nyaman menceritakan pengalamannya tidak dilibatkan dalam survei ini.

Selain itu, semua responden menggunakan bahasa Prancis.

Itu berarti, sulit mengetahui seberapa besar pengaruh latar belakang budaya terhadap pengalaman mereka.

Jika penelitian seperti ini direplikasi secara luas di populasi lain, hal itu dapat membantu menyoroti aspek fenomena mati suri yang biasa terjadi di sekitar kita.

“Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi perbedaan dan tingkat pengalaman responden yang berkaitan dengan harapan dan latar belakang budaya mereka. Mekanisme neurofisiologis yang mendasari pengalaman mati suri juga perlu untuk diselidiki,” jelas Martial.(Tribun Jatim/Ani Susanti)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Lihat Tempat Indah hingga Bangkit saat Jenazahnya Dimandikan, Inilah Kisah Kakek 3 Kali Mati Suri, http://bangka.tribunnews.com/2018/05/26/lihat-tempat-indah-hingga-bangkit-saat-jenazahnya-dimandikan-inilah-kisah-kakek-3-kali-mati-suri?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved