Cerita Angker Lapas Nusakambangan Tempat Napi Teroris Dipindahkan, Cicak Masuk pun Terdeteksi

Ternyata ledakan yang dihasilkan berasal dari bom hasil rakitan para napi teroris, dari barang bukti yang belum digudangkan oleh petugas lapas.

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kesibukan saat terjadi kerusuhan di Mako Brimob 

Tak hanya pegerakan napi terkontrol, demikian juga dengan petugas yang ada.‎

Dengan izin khusus dan didampingi Kalapas Kelas I Batu, Tribun Jateng berkesempatan melihat langsung kondisi sel maksimum security tersebut.

Penjagaan Ketat

Sebelum masuk ke bangunan bertingkat yang berada di bagian‎ paling belakang lapas, Tribun Jateng melewati penjagaan ketat dan berlapis.

‎Sesampainya di Blok C, Jonggo menunjukkan kondisi di dalam ruangan, di mana terdapat dua sel saling berhadapan, dengan ukuran masing-masing lebar sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar 4 meter.

Di bagian atas pojok sel tampak satu unit CCTV yang terpasang.

Baca: FOTO: Harga Ayam Melejit, Penjualan Ikan di Muara Tebo Melonjak

Selain itu, terdapat satu alas tidur tipis berwarna hitam yang dilengkapi bantal kecil.

Di ujung sel juga terdapat WC jongkok, komplit dengan bak mandi kecil di sisi kanannya.

Karena dalam satu ruangan terdapat dua sel, artinya setiap terpidana hanya bisa berkomunikasi dengan satu orang, yakni yang berada di ruangan itu.

"Narapidana tidak bisa keluar sel jika tidak ada keperluan penting. Total ada 83 orang tenaga kerja dan rencana akan ditambah 30 petugas. Selain empat blok juga ada blok pengasingan dan isolasi," imbuhnya.

Sayang, Tribun Jateng tidak diperlihatkan bentuk dari ruangan isolasi. Menurut Jonggo, ruangan itu hanya dihuni satu orang.

Berbeda dengan sel kebanyakan yang terbuat dari jeruji besi, sel di lapas itu berbahan jaring besi yang kuat.

Jika jari jemari dimasukkan ke dalam sela-sela jaring, akan terasa tajam di bagian dalamnya.

"Ini untuk mengantisipasi agar napi tidak memanjat," ungkap Jonggo.

Lapas Permisan, Nusakambangan
Lapas Permisan, Nusakambangan (Mutiara Nusantara)

Jonggo menjamin jaring besi yang menjadi pembatas sel tak akan mampu dirobohkan oleh kekuatan seorang napi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved