Isra Miraj 2018
Isra Miraj 2018, Selain Perintah Untuk Salat Lima Waktu, Inilah Tanda-tanda Keagungan Allah SWT
Pada peristiwa bersejarah ini, Allah memerintahkan ke hamba-hamba-Nya melalui Nabi Muhammad, yaitu perintah salat lima waktu sehari.
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ، وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, Dan orang-orang yang menunaikan zakat.” (QS. al-Mu’minun, 23: 3-4).
Mereka yang mendapat kebahagian dan kemuliaan, sebagaimana disebutkan di atas, juga harus mampu mengendalikan dorongan seksualnya.
Tidak melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya. Libido seksual hanya disalurkan kepada istri yang sah, sesuai dengan ketentuan syariat.
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ، إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ، فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas”. (QS. al-Mu’minun, 23: 5-7).
Bagi mereka yang tidak bisa mengendalikan libido seksualnya, sehingga melakukan perzinahan atau melakukan deviasi seksual (kelainan seks), seperti homo seksual, lesbian, sodomi, dan deviasi lainnya, termasuk orang-orang yang berdosa sangat besar dan melakukan kesalahan yang melampaui batas.
Selanjutnya, meraka yang melaksanakan shalat dengan khusyu’, akan mewarisi surga firdaus, yaitu mereka yang menjaga amanat dan janjinya, yang disampaikan kepada mereka, dan menjaga serta melestarikan shalatnya dengan baik.
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ، وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ، أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ، الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang ditugaskan kepadanya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya”. (QS. al-Mu’minun, 23: 8-11).
Hikmah berikutnya (2) bahwa orang yang mengerjakan shalat akan terhindar dari sikap keluh kesah, resah, gelisah dan terhindar dari kegoncangan jiwa.
Yaitu, mereka yang terus menerus melestarikan shalatnya. Mereka juga menginfakkan sebagian hartanya kepada mereka yang miskin, baik mereka yang meminta, ataupun orang-orang miskin yang memiliki harga diri, sehingga mereka tidak mau meminta atau mengemis kepada orang lain.
Orang miskin dalam kategori ini, harus mendapat perhatian yang lebih dari kaum muslimin. Mereka juga mempercayai hari pembalasan.
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا، إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا، وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا، إِلَّا الْمُصَلِّينَ، الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ، وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ، لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ، وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.
Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan”. (QS. al-Ma’arij, 70: 19-26).
KH Zakky Mubarak, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)