Isra Miraj 2018
Isra Miraj 2018, Selain Perintah Untuk Salat Lima Waktu, Inilah Tanda-tanda Keagungan Allah SWT
Pada peristiwa bersejarah ini, Allah memerintahkan ke hamba-hamba-Nya melalui Nabi Muhammad, yaitu perintah salat lima waktu sehari.
Di antara tanda-tanda kebesaran Tuhan yang diperlihatkan kepada beliau terdapat pelajaran-pelajaran bagi kehidupan umat manusia.
Agar mereka dapat membentuk dirinya menjadi manusia yang bertakwa, gemar berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela.
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab, menjelang Nabi hijrah ke Madinah, sekitar tahun 621 M (usia + 51-52).
Ada hal yang sangat penting bagi semua umat Islam, yaitu ditugaskannya Nabi Muhammad dan umatnya untuk mengerjakan shalat lima waktu.
Perintah itu adalah perintah yang langsung dari Allah . Karena itu dalam memperingati Isra’ Mi’raj ini, marilah kita meningkatkan shalat kita dengan sebaik-baiknya.
Baca: Kondisi Terkini Sumur Rummat Tempat Nabi Muhammad dan Umat Muslim Madinah Mengambil Air Minum
Shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah Dua Kalimah Syahadat, yang diperintahkan berkali-kali dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
Mereka yang mengerjakan shalat dengan khusyu’ serta diikuti dengan gerakan-gerakan kejiwaan akan dapat mencegah dirinya dari perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar.
Begitu besarnya pengaruh shalat dalam perkembangan kejiwaan seseorang sehingga dapat mengantarkan pada terbentuknya insan kamil.
Imam al-Munawi dalam “Faidhul Qodir” menyebutnya: “al-Shalatu Mi’raj al- Mu’minin”, shalat itu merupakan mi’rajnya orang-orang mukmin.
Allah secara berulang kali memerintahkan kepada kita agar mengerjakan shalat dengan baik, memperhatikan syarat dan rukunnya, serta ketentuan-ketentuan lain yang diajarkan Al-Qur’an dan al-Sunnah.
Banyak sekali hikmah dan mafaat yang diperoleh orang-orang yang mengerjakan shalat, disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, antara lain: (1) Mereka yang mengerjakan shalat secara khusyu’, sesuai denga tuntunan Al-Qur’an dan al-Sunnah, akan memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akhirat. dijelaskan dalam Al-Qur’an:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ، الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya”. (QS. al-Mu’minun, 23: 1-2).
Selain mengerjakan shalat yang khusyu’, mereka juga meninggalkan segala sesuatu yang bersifat sia-sia dan tidak berfaidah bagi dirinya, maupun bagi orang lain. Mereka menunaikan zakat, baik zakat fitrah, maupun zakat mal, yang ketentuannya telah ditetapkan dan diatur oleh tuntunan Rasulullah . Allah berfirman: