Kesukaan Rachmawati Soekarnoputri yang Ubun-ubunnya Ditiup Soekarno, Berikut Fakta Lainnya
Banyak tulisan tentang Soekarno yang beredar, berikut ini beberapa fakta mengenai Soekarno dan keluarganya.
Tidak jelas mengapa Soekarno memilih nama Karna untuk anak-anaknya. Mungkin karena Soekarno ingin anak-anaknya menjadi seorang Karna, pahlawan besar dalam kisah Mahabarata.
Baca: Saat Tubuhmu Terbujur Kaku Menjadi Jenazah, Mereka ini yang Akan Menghampiri Tubuh Kita
Diusir Soeharto
Saat mendapat surat perintah dari Presiden Soeharto untuk meninggalkan Istana Merdeka sebelum 16 Agustus 1967, Soekarno tidak menerima pemberian enam rumah untuk tempat tinggal anak-anaknya. Ia marah dan menyuruh semua anaknya pindah ke rumah Fatmawati.
Bahkan, Soekarno tidak memperbolehkan anak-anaknya membawa barang berharga dari istana. Hal itu membuat Guntur kecewa karena ia sudah terlanjur menggulung kabel antena TV yang akhirnya tidak boleh dibawa pergi.
Tidak boleh tenis
Selain dekat dengan ibunya, Soekarno juga dekat dengan kakaknya, Sukarmini Wardoyo. Anak-anak Soekarno pun sangat dekat dengan ‘budenya’ itu.
Saat Fatmawati meninggalkan istana, Sukarmini bahkan sering ke sana untuk merawat anak-anak Soekarno.
Namun, suatu hari Soekarno amat marah mengetahui kakaknya itu berlatih tenis lapangan dan menjadikannya olahraga rutin. Bagi Soekarno, tenis lapangan adalah olahraga yang mewah dan tidak sesuai dengan keadaan rakyat Indonesia saat itu. Ia tidak ingin keluarganya ada yang memainkan olahraga itu.
Baca: Terkejut Ada Kobra Sepanjang 4 Meter di Dalam Kamar
Meniup Ubun-ubun Rachma
Setiap makan bersama, Rachmawati, anak ketiga Soekarno dan Fatmawati, selalu mengambil posisi di sebelah kanan ayahnya. Usai makan dan menyantap buah, biasanya Soekarno selalu merokok.
Menurut Rachma, ayahnya tak pernah menghabiskan rokoknya. Ia segera mematikan rokok saat baru setengah terbakar.
Baca: Jelang Sidang Tuntutan Besok, Ini Perkembangan Pengajuan Justice Collaborator oleh Erwan Malik
Pada hisapan terakhir, asapnya sering ditiupkan ke ubun-ubun Rachmawati sehingga menyisakan kepulan asap dari atas kepalanya.
“Saya sangat senang kalau Bapak melakukan itu,” ujar Rachma. Saat itu, biasanya Soekarno selalu bercanda, mengatakan bahwa rambut Rachma habis kena kebakaran dan bisa jadi pirang seperti rambut jagung. Satu meja makan pun tertawa akibat banyolan Bung Karno itu.
Berutang untuk menikahkan anak
Ketika salah satu putrinya ingin menikah, Soekarno tidak memiliki uang karena tak punya simpanan di akhir hidupnya.
Dengan malu dan terpaksa, ia meminta bantuan Yurike Sanger, salah satu mantan istrinya untuk mencari utangan sebesar Rp2 juta. Beberapa hari kemudian Yurike bisa mendapatkan pinjaman dari seorang pengusaha.
“Mas tak ingin diberi stempel sebagai bapak yang gagal. Yang jadi persoalan utama, Mas tidak punya uang. Hidupku selama ini sama sekali untuk bangsa dan negara, sama sekali untuk kepentingan nasional,” kata Soekarno saat itu seperti yang diceritakan Yurike Sanger dalam memoarnya.
(Ditulis oleh Gita Laras Widyaningrum. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 2015)