5 Jenis Penyakit yang Membunuh dengan Diam-diam, Davide Astori Jadi Korbannya

Pemain sepakbola sekaligus kapten tim Fiorentina, Davide Astori diumumkan meninggal dunia dalam usia 31 tahun pada Minggu (4/3/2018).

Editor: Suci Rahayu PK
Ilustrasi | Kolase 

Kita hanya akan menyadari begitu gula dalam darah menyebabkan komplikasi parah, diantaranya:

- Komplikasi kulit seperti lecet dan infeksi bakteri dan jamur.
- Komplikasi mata seperti glaukoma, retinopati, katarak, yang semuanya bisa menyebabkan kebutaan.
- Kerusakan saraf yang disebut diabetic neuropathy yang timbul menjadi rasa sakit yang menyiksa atau karena kesemutan atau mati rasa.
- Perlu diketahui pula bahwa diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal, dan penyebab penyakit jantung dan stroke. Mulailah atur diet sehat, seperti melakukan aktivitas fisik ringan untuk mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2.

Baca: Saifudin, Erwan Malik dan Arfan Bantah Keterangan Amidi dan Asrul

Baca: Penampilan Maudy Ayunda di Cover Sebuah Majalah Tuai Komentar Netizen

Baca: Dokter, Berbahayakah Menstimulasi Pasangan dengan Menggunakan Jari?

4. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi penipisan dan melemahnya tulang sehingga mudah pecah.

Hal ini lebih sering terjadi pada orangtua, namun tidak terbatas pada perempuan.

Dalam banyak kasus, kita hanya mendapatkan diagnosis definitif setelah mengalami patah tulang.

Fraktur akibat osteoporosis biasanya terjadi pada pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Tidak mungkin bagi kita untuk menghindari osteoporosis, tapi Kamu bisa mencegah komplikasi dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak protein dan mineral, terutama pascamenopause sebanyak 1500 mg kalsium setiap hari.

Baca: Kumpulan Gembong Penjahat Yogyakarta Pengawal Bung Karno

Baca: Niatnya Tiru Gaya Keren Selebriti, Wanita Ini Sukses Bikin Ngakak Berjamaah

5. Susu

Susu bukanlah penyakit pembunuh, namun komunitas ilmiah sekarang percaya bahwa susu, selain ASI dapat menyebabkan penyakit pembunuh diam-diam.

Fakta yang terbukti secara ilmiah bahwa kandungan magnesium dalam susu yang rendah tidak memungkinkan kalsium diserap dalam darah, sebaliknya, hal itu akan tersimpan dalam tubuh, sehingga menyebabkan beberapa masalah kesehatan di masa depan.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa asupan susu yang tinggi memiliki efek yang tidak diinginkan, karena merupakan sumber diet D-galaktosa yang dikenal sebagai pro-inflamasi.

Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal menemukan, bahwa perempuan yang mengonsumsi 3 gelas susu atau dua kali per hari berisiko mengalami kematian dibandingkan perempuan yang hanya minum segelas susu per hari serta memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi.

Demikian pula, penelitian lain menunjukkan bahwa protein susu sapi dapat menyebabkan diabetes tipe-1. (*)

Sumber: Bolasport.com, Nakita.grid.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved