Baru Setahun Idi Amin Menjabat, 60.000 Orang Asia Langsung Disuruh Angkat Kaki dari Uganda

Di awal 1962, Letnan Amin sebagai komandan peleton dikirim ke Kenya Barat Laut untuk sekali lagi diperintahkan menaklukkan

Editor: Fifi Suryani

Baca: Jangan Sampai Jantung Bermasalah, Hindari dengan Konsumsi 7 Makanan Ini

Dua hari kemudian Idi Amin yang ketika itu sudah menjadi mayor jenderal membebaskan 50 orang tahanan politik yang semuanya ditahan tanpa alasan oleh Obote sejak 1966.

Tetapi ia melarang rapat umum dan kampanye politik.

Pemilu pun dijanjikannya paling tidak baru 5 tahun lagi. Ironisnya ia menyatakan, zaman kekejaman sudah berakhir dan mengajak rakyatnya menuju zaman persahabatan tanpa permusuhan.

Bulan Februari ia membubarkan parlemen dan mengambil alih semua kekuasaan  eksekutif dan legislatif. Selain sebagai kepala negara, ia juga menteri pertahanan dan kepala staf angkatan bersenjata.

Orang Asia dibuat kalangkabut

Begitu Idi Amin memegang tongkat pimpinan, dalam sekejap Uganda menjadi salah satu negara paling terkenal di dunia.

Baru setengah tahun berkuasa, ia mengambil gebrakan baru yang membuat orang sedunia terkaget-kaget.

Pada bulan Agustus 1972 semua orang Asia warga negara Inggris (60.000 orang) diberi waktu 90 hari untuk  angkat kaki dari Uganda.

Tindakan itu diambil bukan karena rasialisme tapi karena ia ingin memberikan "kemerdekaan yang sesungguhnya kepada rakyat Uganda".

Yang langsung kalang-kabut tentu saja Inggris. Para pejabatnya repot menghubungi pemerintah Australia, Selandia Baru, dan negara persemakmuran lain untuk membicarakan penampungan.

Baca: Ya Ampun! Baju Seksi Wanita Penjual Daging ini Bikin Gagal Fokus, Penasaran Dimana Pasarnya?

Baca: Dokter Temukan 200 Batu Ginjal di Dalam Empedu dan Hati Wanita Ini, Penyebabnya Sering Kita Lakukan!

Baca: Miliki Gejala seperti Flu, Ibu 2 Anak Ini Meninggal Karena Penyakit Ini!

Apalagi, pagi-pagi Kenya dan  Tanzania sudah menyatakan "tidak terima tamu" terhadap orang-orang Asia yang diusir ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved