Menjemput Kematian, Terjun Bebas dari Menara Eiffel

Franz Reichelt, penjahit kelahiran Austria yang pindah ke Prancis, bikin eksperimen mengerikan. Ia menjahit sendiri parasut rancangannya

Editor: Awang Azhari
istimewa
Franz Reichelt, terjun dari menara eiffel 

Franz Reichelt, penjahit kelahiran Austria yang pindah ke Prancis, bikin eksperimen mengerikan. Ia menjahit sendiri parasut rancangannya untuk melompat Menara Eiffel di Paris.

Sebelum naik menara, lelaki 33 tahun yang belum menikah itu tampak berpose menunjukkan parasutnya dari berbagai sisi. Ia tampak tegar, mungkin juga bangga. 

Beberapa saat kemudian, ia naik menara dan berdiri di atas pagar. Dua orang terlihat mengawasi dari dekat. 

Reichelt terlihat mengamati sebentar posisi parasutnya. Ia juga melihat ke bawah, pada kerumunan orang yang berdebar-debar. 

Sesaat kemudian, Reichelt melompat. Kamera juga merekam dari bagian bawah menara. 

Reichelt pun menghunjam ke tanah. Orang-orang segera berkerumun, menggotong tubuhnya.

Ada pula yang mengukur lubang tanah akibat benturan tubuh Reichelt. Peristiwa ini terjadi pada pagi yang dingin di Paris, 4 Februari 1912. 

Ya, lebih dari seabad lampau, Reichelt menjadi martir bagi mimpi manusia agar bisa terbang layaknya burung.

Saat itu berarti 9 tahun setelah Orville Wright dan Wilbur Wright sukses membuat besi yang bisa terbang di Amerika Serikat, 17 Desember 1903 pukul 10:35 pagi.

Arsip video British Pathe ini tidak memberi konteks eksperimen tragis di Paris itu dalam keterangannya di YouTube. Namun, kami tambahkan dari berbagai sumber di bawah video berikut ini:

Eksperimen tragis Franz Reichelt di Menara Eiffel hanya salah satu.

Reichelt terobesi banyak kisah tentang uji coba manusia terbang dari abad sebelumnya, misalnya oleh Louis-Sébastien Lenormand yang terjun pakai payung terbuka dari gedung bertingkat di Montpellier, 1783.

Franz Reichelt yang berusia 33 tahun pada 1912 itu sebenarnya sudah beberapa kali menguji parasutnya memakai dummy atau sejenis boneka manusia di apartemen.

Itu terjadi setelah organisasi aeronautika terkemuka di Paris menolak untuk menguji temuannya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved