Aktivitas Gunung Agung Sudah Meningkat Luar Biasa, 9.000 Lebih Warga Mengungsi

Pihak berwenang sudah meminta wisatawan dan penduduk setempat agar tidak berkemah atau melakukan pendakian dalam radius sekitar 9km dari kawah gunung.

Editor: Nani Rachmaini
Petugas BPBD terus menyiapkan fasilitas di sejumlah pos pengungsian warga sekitar Gunung Agung di Bali 

Sutopo mengatakan, jumlah pengungsi setiap hari terus bertambah. Masyarakat di kaki Gunung Agung, kata Sutopo, trauma dengan letusan tahun 1963.

"Tanda-tanda yang mereka rasakan saat ini, yaitu gempa vulkanik yang sering terjadi, mirip dengan kejadian sebelum letusan 1963," tulis Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Lebih dari itu, Sutopo meminta pemerintah setempat membuka pos pengungsian di balai desa di area yang tak terdampak aktivitas Gunung Agung. Menurutnya, pos pengungsian berbentuk tenda tidak nyaman karena mudah terpapar abu atau material erupsi.

Adapun, juru bicara Angkasa Pura I, Awalludin, menjamin bahwa lalu lintas penerbangan di Bali tidak terganggu aktivitas Gunung Agung. "Operasional Bandara Ngurah Rai tidak terpengaruh," ujarnya.

Gubernur Bali Made Pastika, seperti dilansir Detikcom, meminta warga di kaki Gunung Bali tidak panik. Ia mengimbau penduduk setempat tidak menjual ternak dengan murah atau menarik tabungan di lembaga perkreditan daerah.

"Jangan tergesa-gesa. Saya sudah minta untuk disediakan penitipan ternak," tuturnya.

Gunung Agung berada di Kabupaten Karangasem, sebelah timur pulau Bali, berjarak sekitar 71,9 kilometer atau dua jam perjalanan darat dari Pantai Kuta yang terletak di Denpasar.

Gunung berapi itu juga merupakan titik turisme bagi para pendaki. Di sekitar Gunung Agung terdapat sejumlah tempat wisata populer, antara lain Pura Besakih dan kawasan penyelaman bawah laut, Tulamben.

SUMBER; BBC INDONESIA

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved