Menelusuri Prostitusi Online
Mucikari Modal Smartphone Bangun Jaringan Prostitusi
Ada yang memang bisnis positif seperti jual beli barang, ada juga yang memakai untu bisnis negatif seperti prostitusi online
Editor:
Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aplikasi messenger seperti whatsapp, line, wechat, BBM, dan yang lainnya memiliki peran penting dalam kehidupan dewasa ini.
Aplikasi tersebut telah dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan, dan sebagian hanya untuk sekadar komunikasi biasa dan mencari hiburan.
Namun tak sedikit juga yang memanfaatkan aplikasi messenger yang terpasang di smartphone itu untuk berbisnis. Ada yang memang bisnis positif seperti jual beli barang, ada juga yang memakai untu bisnis negatif seperti prostitusi online.
TC, seorang perempuan muda, yang tinggal di sebuah kosan elit di Kota Jambi, memanfaatkan aplikasi itu untuk mencari calon PSK (pekerja seks komersial).
Aplikasi itu sekaligus juga ia gunakan untuk mencari pria hidung belang yang butuh PSK.
Saat berbincang dengan Tribun, TC mengaku saat ini ada 16 orang perempuan muda yang masuk dalam jaringannya.
Sebagian besar dari anggota jaringan itu diperolehnya lewat aplikasi messenger terutama dari BBM, line, dan wechat. “Saya manfaatkan fitur people nearby,” ungkapnya.
Perempuan berkulit putih ini mengatakan perempuan muda yang masuk dalam jaringannya itu saat ini dalam rentang usia 19 hingga 28 tahun, dan rerata pekerja.
“Ada yang mahasiswa, SPG mal dan swalayan, ada juga karyawan perusahaan swasta, pegawai toko. Beberapa orang nganggur,” ujarnya, baru-baru ini.
TC mengungkapkan, yang masuk dalam jaringannya itu tidak semuanya dari hasil pencariannya. Ada juga yang memang datang sendiri alias meminta kerjasama dengannya. Untuk yang dicari sendiri, dia menyebut selama ini menawarkan lewat chat kepada yang dianggap tertarik dan butuh uang.
