Status Anggrek di Pematang Damar tak Ada Titik Terang

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy N

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wacana untuk mewujudkan hutan pematang damar sebagai kawasan perlindungan anggrek tampaknya bakal terganjal. Tiga desa di Kecamatan Muaro Sebo masih tarik ulur terkait rencana tersebut.

Boy Satria Jaya, Camat Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi dikonfirmasi Tribun mengatakan saat ini proses pembahasan masih belum menemukan benang merah.

Salah satu persoalan yang menyebabkan kawasan hutan pematang damar yang dikenal menyimpan banyak jenis anggrek saat ini masih terkait persoalan batas anatar lokasi hutan dengan lahan persawahan masyarakat.

"Hari selasa kemarin kita sudah lakukan pertemuan dengan pihak desa termasuk pihak dinas dari pemerintah kabupaten. Tapi, belum ketemu mana batas antar desa, mana batas lahan masyarakat. Itu lah lagi kendalanya,"kata Boy saat dikonfirmasi Tribun, Minggu (26/4).

Lebih lanjut, status pematang damar sendiri saat ini merupakan kawasan HPL. Meliputi tiga desa di kecamatan Muaro Sebo yakni Desa Jambi Tulo,Desa Mudung Darat dan Desa Bakung. Sehingga pnyelesaiannya pun terkendala dengan persetujuan desa dan masyarakat pemilik lahan disekitar area pematang damar.

"Kita ingin mengusulkan supaya hutan anggrek ini jadi kawasan perlindungan anggrek. Sehingga habitat didalamnya bisa terjaga. Tapi karna HPL jadi harus ada persetujuan orang desa dan pemilik lahan. Kalau dak soal ini lah selesai,"kata Boy saat dikonfirmasi via telpon.

"Yang pasti, sambil menunggu ada kejelasan dari ketiga desa. pak Bupati sudah komitmen untuk tidak memberi izin kepada perusahaan manapun untuk masuk ke kawasan tersebut," tambah Boy.