Sejarah Indonesia
Soekarno Pernah Berang Pada Malaysia & Inggris, Sampai Marinir TNI AL Diturunkan Lawan 2 Negara Itu
Soekarno Pernah Berang Pada Malaysia & Inggris, Sampai Marinir TNI AL Diturunkan Lawan 2 Negara Itu
Soekarno Pernah Berang Pada Malaysia & Inggris, Sampai Marinir TNI AL Diturunkan Lawan 2 Negara Itu
TRIBUNJAMBI.COM - Di zaman Pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sungguh sangat disegani, bahkan tidak segan-segan, pasukan militer Malaysia dan Inggris pun ditantang berperang oleh Indonesia.
Semua berawal dari kekesalan Soekarno terhadap Malaysia yang inginkan membentuk wilayah teritorial sendiri hingga tercetusnya Operasi Dwikora.
Hubungan Indonesia-Malaysia memanas. Bung Karno murka ketika mendengar niat negara tetangga ingin menggabungkan Brunei, Sabah, dan Serawak menjadi wilayah teritorialnya.
Di hadapan ribuan orang, 3 Mei 1946, Bung Besar berpidato mengencam tindakan Malaysia. Ia meminta para hadirin untuk tak ciut nyali menghadapi rongrongan "Macan Malaya".
Baca: Festival Solidaritas Seni Budaya Candi Muara Jambi 2019, Upaya Mencari Regenerasi Pelestari Budaya
Baca: Diterjang & Dianiaya Teroris, Pramugari Garuda Meronta Kesakitan dan Selamat saat Kopassus Datang
Baca: Menguak 5 Fakta Hantu Laut TNI AL, Bernama Denjaka, Kemampuan 1 Prajuritnya Setara Ratusan Orang
Baca: Pasar SPA Kuamang Kuning, Bungo, Jambi, Terbakar, Dalam 90 Menit, Api Hanguskan 12 Kios
Keinginan Malaysia mendirikan Negara Federasi Malaysia, menurut Petrik Matanasi dan Huda Kurniawan yang dikutip TribunJambi.com dalam buku Hantu Laut; KKO-Marinir Indonesia, dinilai tak masuk akal.
"Malaysia adalah boneka Britania (Inggris Raya)," kata Soekarno seperti dikutip Matanasi.
Tak lama berselang, Filipina mengambil sikap. Mereka mengikuti langkah Bung Karno. Menolak rencana itu.
Bung Karno secara terang benderang menempuh jalur militer dengan sandi operasi Dwikora.
Operasi tersebut dilakukan hampir di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia. Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) turut ambil bagian pada Operasi Dwikora.
Baca: Ini Latihan Neraka yang Harus Dijalani TNI AL sebagai Syarat untuk Menjadi Pasukan Elite Kopaska
Baca: Tessy Srimulat Dulunya Seorang Mantan Marinir TNI AL, Ini Kisahnya Pilih Jalan Hidup Jadi Pelawak
Baca: Sinopsis Film Kickboxer: Vengeance di Bioskop TRANS TV, Minggu 9 Juni 2019, Pukul 21.00 WIB
Saat Marinir Beraksi
Sebelum diterjunkan ke medan perang, prajurit-prajurit Marinir kembali dilatih di Cisarua selama sebulan.
Persiapan matang mesti dilakukan seperti kesiapan fisik dan mental. Setelah itu, satuan-satuan KKO mulai dikirim ke beberapa tempat seperti Kepulauan Riau serta perbatasan utara antara Sabah dan Kalimantan Timur.
"KKO beberapa kali berhasil melakukan infiltrasi terhadap lawan. Operasi pendaratan di Pontian Johor yang dipimpin oleh Sersan Dua Mursid dan Sersan Dua A Siagian adalah salah satu operasi yang berhasil," tulis Matanasi dan Kurniawan dalam bukunya.
Baca: Sinopsis Film Transporter 2 di Big Movies GTV, Malam Ini Pukul 21.00 WIB, Lihat Aksi Jason Statham
Baca: Dukung Prabowo di Pilpres, Politisi Demokrat Ini Ngaku Dibenci Warga di Tanah Kelahirannya Sendiri
Pada Agustus 1946, para pasukan melakukan penyusupan. Risiko berbahaya tak lagi dipikirkan. Tapi ada pertimbangan. Yang terpenting bikin lawan tunggang langgang.
Tak dinyana pasukan penyusup dari Indonesia kehilangan beberapa anggota timnya. "Meski juga berhasil menembak mati anggota musuh; Tentara Diraja Malaysia."
Sementara itu, di Kalabakan pasukan penyusup Marinir berhasil menewaskan seorang perwira berkebangsaan Inggris ditambah delapan orang dari Rejimen Askar Melayu Diraja. "Sedangkan 18 orang lainnya luka-luka."
