Kisah Militer RI
Diterjang & Dianiaya Teroris, Pramugari Garuda Meronta Kesakitan dan Selamat saat Kopassus Datang
Diterjang & Dianiaya Teroris, Pramugari Garuda Meronta Kesakitan dan Selamat saat Kopassus Datang
Diterjang & Dianiaya Teroris, Pramugari Garuda Meronta Kesakitan dan Selamat saat Kopassus Datang
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah kelam pernah menimpa dunia penerbangan Indonesia saat komplotan teroris jahat membajak pesawat beserta penumpangnya.
Hal itu dialami para pramugari Garuda Indonesia yang dianiaya, ditampar, ditendang dan diperlakukan tak menyenangkan saat melindungi penumpang Garuda Woyla yang disandera pembajak.
Para pramugari yang mencoba melindungi para penumpang ini harus menerima siksaan dari para pembajak.
Beruntung nasib mereka akhirnya diselamatkan oleh para prajurit Kopassusm
Pembebasan sandera penumpang pesawat DC 9 Woyla milik Garuda Indonesia yang dibajak oleh segerombolan teroris menjadi satu diantara operasi Kopassus yang menyita perhatian dunia.
Pesawat tujuan Jakarta-Medan yang membawa puluhan penumpang tersebut dibajak oleh para teroris.
Baca: Menguak 5 Fakta Hantu Laut TNI AL, Bernama Denjaka, Kemampuan 1 Prajuritnya Setara Ratusan Orang
Baca: Pasar SPA Kuamang Kuning, Bungo, Jambi, Terbakar, Dalam 90 Menit, Api Hanguskan 12 Kios
Baca: Ini Latihan Neraka yang Harus Dijalani TNI AL sebagai Syarat untuk Menjadi Pasukan Elite Kopaska
Baca: Tessy Srimulat Dulunya Seorang Mantan Marinir TNI AL, Ini Kisahnya Pilih Jalan Hidup Jadi Pelawak
Saat berada di bawah penyanderaan teroris, para penumpang merasakan penderitaan.
Pesawat DC 9 mlik Garuda Indonesia itu dibajak oleh lima teroris dari kelompok yang mengaku bernama Komando Jihad.
Awal mula peristiwa pembajakan itu pada Sabtu, 28 Maret 1981.
Pesawat yang membawa 48 penumpang tersebut berangkat dari Jakarta dengan tujuan Medan.
Sekitar pukul 09.00, pesawat transit di Palembang.

Mengutip dari Harian Kompas yang terbit 1 April 1981, pesawat lepas landas setelah menunggu lima menit.
Awalnya tak ada yang ganjil, semua penumpang duduk pada tempatnya masing-masing.
Pramugari pun melakukan tugasnya untuk melayani kebutuhan penumpang.
Hari itu ada tiga orang pramugari yang betugas Retna Wiyana, Deliyanti, dan Lydia Pangestu.
Baca: BERAWAL dari Pasukan yang Diremehkan di Operasi Woyla, Sosok Ini Mencetus Sat-81 Kopassus
Baca: DETIK-Detik Mendebarkan Kopassus Bebaskan 57 Sandera Woyla, LB Moerdani dan Yoga Sempat Gebrak Meja